Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi kemarin mengumumkan nama 231 peserta yang lolos seleksi pembuatan makalah. Pengumuman itu disampaikan Ketua Panitia/Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Taufiq Effendi di Hotel Borobudur, Jakarta.

Menurut Taufiq, makalah itu bukan hanya dibaca dan dinilai oleh panitia, tapi juga dibaca dan dinilai oleh pembaca independen (external reader). Satu makalah dibaca oleh dua external reader. Selanjutnya, external reader akan memberikan penilaian makalah tersebut, kata Taufiq. Para external reader itu, di antaranya, terdiri atas dosen serta praktisi hukum dan ekonomi.

Dalam mencari pemimpin KPK, panitia awalnya menerima 661 pelamar. Pada tahap seleksi administrasi, yang lolos 546 orang. Pada Jumat lalu, panitia hanya menerima 466 berkas makalah. Jadi hanya 85 persen yang melanjutkan, kata Taufiq. Selanjutnya, peserta yang lolos seleksi makalah akan melanjutkan tes profile assessment pada 6-7 Agustus 2007.

Menurut anggota panitia, Daniel Sparringa, dari makalah-makalah itu diketahui seberapa jauh peserta mengerti dan memahami dengan baik kondisi korupsi di Indonesia. Mereka juga paham bahwa korupsi yang buruk dapat membawa pembangunan ke liang kubur. Yang terlihat berbeda adalah pada elemen strategi dan komitmen penulis. Di sana terlihat benar mana orang yang futuristik, realistis, dan sebagainya, ujar Daniel. Sorta Tobing

Sumber: Kompas, 25 Juli 2007