546 Nama Lolos Seleksi Calon Pimpinan KPK; Calon Lolos Didominasi dari Kalangan Bidang Hukum
Sebanyak 115 calon dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi calon pimpinan KPK periode 2008-2012. Jaksa senior pada Kejaksaan Agung, Togar R Hoetabarat, termasuk calon yang tidak lolos seleksi administrasi. Jumlah calon yang lolos sebanyak 546 orang dari total jumlah pendaftar 661 orang.
Pengumuman ini disampaikan oleh Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK periode 2008- 2012 Taufiq Effendi di Hotel Ambhara, Jakarta, Rabu (11/7). Hadir juga Sekretaris Panitia Seleksi Gunawan Hadisusilo dan anggota Panitia Seleksi Komaruddin Hidayat.
Menurut Taufiq, panitia seleksi sudah memberikan waktu kepada para calon untuk melengkapi persyaratan, namun hingga sehari sebelum pengumuman para calon yang gugur tidak juga melengkapi kekurangan administrasi itu.
Berdasarkan bidang keahlian, para calon yang lolos seleksi administrasi paling banyak berlatar belakang bidang hukum, yakni 333 orang (61 persen), bidang ekonomi 77 orang (14,1 persen), bidang keuangan 58 orang (10,6 persen), perbankan 16 orang (2,9 persen), dan bidang-bidang lain sebanyak 62 orang (11,4 persen).
Sementara asal peserta, calon yang lolos seleksi didominasi dari Jakarta sebanyak 52,9 persen atau 233 orang, di tempat kedua Jawa Barat 31,9 persen atau 174 orang. Calon lainnya berasal dari Jawa Tengah (39 orang), Jawa Timur dan Sumatera (34 orang), dan sisanya dari provinsi lain.
Sejumlah nama calon yang dikenal publik dan dinyatakan lolos seleksi administrasi, di antaranya, Eggi Sudjana (advokat), Saleh Khalid (mantan anggota DPR dari PPP), Ansyaad Mbai (Kepala Desk Antiteror Kementerian Koordinator Polhukam), Amirrudin Zakaria (mantan ketua majelis hakim yang menangani perkara Akbar Tandjung), Mohammad Askin (mantan anggota DPR), Mahendradatta (pengacara dan Koordinator Tim Pembela Muslim), serta Syukri Ilyas (mantan anggota KPKPN).
Calon lainnya, Lendo Novo (staf khusus Menneg BUMN), Ruswiyati Suryasaputra (anggota Komnas HAM), Andi Bahtiar (hakim ad hoc Pengadilan Khusus Tipikor), Antasari Azhar (Direktur Penuntutan pada Jampidum Kejaksaan Agung), Masyhudi Ridwan (Kepala Kejati Sulsel), Marwan Effendy (Kepala Kejati Jawa Timur), Alex Sato Bya (Jaksa Agung Muda Tata Usaha Negara Kejakgung), Sugeng Teguh Santoso (advokat dan anggota Tim Pembela Demokrasi Indonesia), Nurfaizi (mantan Kepala Polda Metro Jaya), Rusdi Taher (mantan Kepala Kejati DKI Jakarta), Christianto Wibisono (pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia), Amien Sunaryadi (Wakil Ketua KPK), Waluyo (Deputi Pencegahan KPK), Junino Jahja (Deputi Pengaduan Masyarakat KPK), dan Iswan Elmi (Direktur Penyelidikan KPK).
Nama-nama pelamar yang lolos akan diumumkan kepada publik melalui media massa, 12 Juli 2007. Selanjutnya, mereka wajib mengikuti tahap berikut, yakni membuat makalah tentang pemberantasan korupsi di Indonesia. Paling lambat 27 Juli makalah sudah harus dikumpulkan.
Tugas Pansel mencari 10 orang terbaik. Sekitar 100 sampai 150 orang adalah jumlah yang pas melakukan profile assesment, ujar Taufiq. (VIN)
Sumber: Kompas, 12 Juli 2007
----------
115 Pendaftar KPK Tak Lulus
Dari 661 pendaftar seleksi calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, 115 atau 17,4 persen di antaranya tak lulus seleksi administrasi. Pendaftar yang lulus uji seleksi administrasi diwajibkan membuat makalah tentang korupsi dan penanggulangannya. Kebanyakan yang tak lulus karena tidak lengkap berkas pendaftarannya, kata Ketua Panitia Seleksi Pemimpin KPK yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Taufiq Effendi, kemarin.
Mereka yang lulus di antaranya Farid Prawiranegara, Eggi Sudjana, Irjen (Purnawirawan) Ansyaad Mbai, Amiruddin Zakaria, Lendo Novo, Binsar Gultom, Anhar Gonggong, Nurfaizi, M. Mahendradata, Rusdy Thahir, Antasari Azhar, Christianto Wibisono, dan Masyhudi Ridwan.
Masyarakat diharapkan dapat memberikan pendapat kepada panitia seleksi melalui situs http://kormonev.menpan.go.id atau SMS ke 081388500333. Panitia akan merahasiakan identitas pemberi informasi, kata Sekretaris Panitia Pelaksana KPK Gunawan Hadisusilo. REH ATEMALEM SUSANTI
Sumber: Koran Tempo, 12 Juli 2007