9 Polisi Dibebastugaskan
Sembilan polisi yang bertugas menjaga Rumah Tahanan Brimob, termasuk Kepala Rutan Komisaris IS, dibebastugaskan untuk kepentingan pemeriksaan keluarnya terdakwa mafia pajak Gayus HP Tambunan dari Rutan Brimob.
”Mereka telah diganti oleh petugas lain,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Ketut Untung Yoga Ana di Jakarta, Selasa (9/11).
Pihak Divisi Profesi dan Pengamanan, kata Ketut, masih memeriksa petugas rutan tersebut. Kedelapan petugas rutan itu adalah Brigadir Satu (Briptu) BH, Briptu DA, Briptu DS, Briptu AD, Brigadir Dua (Bripda) ES, Bripda JP, Bripda S, dan Bripda P. ”Mereka diperiksa dalam dugaan kasus pelanggaran disiplin dan kode etik profesi Polri,” katanya.
Terkait foto seorang penonton turnamen tenis Commonwealth Bank Tournament of Champions di Nusa Dua, Bali, pekan lalu, yang mirip Gayus Tambunan, menurut Ketut, foto itu termasuk bagian yang dicermati oleh Divisi Propam Mabes Polri.
Ketut belum dapat memastikan kronologi Gayus keluar dari rutan. ”Saya belum dapat memastikan karena belum mendapat informasi dari Divisi Propam,” katanya. Namun, ia mengakui, pada Sabtu pekan lalu Gayus tidak berada di sel.
Informasi yang dihimpun Kompas kemarin, Gayus meninggalkan Rutan Brimob Kelapa Dua, Depok, sejak Rabu (3/11). Setelah mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu siang, dia menghubungi Kepala Rutan Brimob melalui telepon untuk minta izin tidak kembali ke tahanan.
Ketiadaan Gayus itu terkuak pada Sabtu (6/11) pukul 19.00- 20.00 saat Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Ito Sumardi melakukan inspeksi mendadak ke Rutan Brimob. Ito tak menemukan Gayus di rutan. Sempat diancam, jika sampai pukul 24.00 Gayus tidak ditemukan, akan dikeluarkan perintah tembak di tempat terhadapnya. Setelah ditelusuri, Gayus akhirnya ditemukan polisi di rumahnya di Kelapa Gading. Gayus pun dijemput oleh Densus 88.
Dari Nusa Dua, manajemen Hotel Westin menyatakan, sepanjang turnamen tenis yang berlangsung 4-7 November lalu, tidak tercatat tamu hotel atas nama Gayus HP Tambunan. Namun, hotel menyatakan siap menyerahkan rekaman kamera CCTV jika polisi meminta.
”Saya sudah cek, selama kegiatan (turnamen) berlangsung, termasuk persiapannya pekan lalu, tidak ada tamu menginap atas nama Gayus Tambunan. Sesuai aturan, setiap tamu harus mendaftarkan dan menyerahkan identitasnya kepada manajemen hotel,” kata Direktur Pemasaran dan Komunikasi Hotel Westin Rainata Tjoa, Selasa.
Ketika ditanya apakah di hotel itu juga terdaftar nama istri Gayus, Milana Anggraeni, Rainata pun memastikan nama itu tidak tercatat. Namun, ketika ditegaskan apakah dengan demikian Hotel Westin memastikan bahwa seratus persen Gayus tidak menginap di Hotel Westin, Rainata tersenyum. ”Kami tidak mengiyakan, tetapi juga tidak memungkiri. Tetapi, yang pasti, nama-nama tersebut tidak ada,” ujarnya.
Beberapa tamu Hotel Westin kepada Kompas mengaku melihat Gayus mendorong koper bersama perempuan yang diduga istrinya. Bahkan, ada tamu yang sempat memotret peristiwa itu (Kompas, 9/11).
Kepala Bidang Humas Polda Bali Komisaris Besar Gde Sugianyar Dwi Putra juga mengelak jika seorang laki-laki yang menonton tenis di Nusa Dua adalah Gayus. Dia mengatakan, pihaknya tak mendapatkan informasi apa pun menyangkut Gayus.
Turnamen tenis yang ditonton
Gayus di Bali itu juga ditonton politisi, antara lain Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Namun, Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersumpah tidak tahu kemungkinan ada pertemuan antara Gayus dan Ketua Umum Partai Golkar itu. ”Apa kepentingan Ketua Umum Golkar bertemu dengan Gayus?” kata Bambang.
Catatan Kompas, dalam persidangan perkara dugaan penyimpangan pajak dan mafia hukum yang melibatkan Gayus, dia mengaku uang Rp 100 miliar miliknya berasal dari wajib pajak, seperti PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin, dan PT Bumi Resources. Sebagian saham perusahaan itu dimiliki keluarga Bakrie.
Namun, Bambang juga menjelaskan, tidak ada acara Partai Golkar di Bali sepanjang Jumat hingga Minggu pekan lalu. ”Ketua Umum Golkar memang senang bermain tenis,” ujarnya.
”Saya justru bertanya, jika benar, bagaimana Gayus sampai dapat menonton tenis di Bali? Bagaimana dia dapat keluar dari rutan, lolos pemeriksaan di bandara, hingga sampai Bali dan kembali ke Jakarta?” ujarnya.
Wakil Ketua DPR Pramono Anung meminta Kapolri menyelidiki dugaan keluarnya Gayus dari tahanan. ”Ini menjadi tugas utama Polri,” katanya. ”Kita tantang ketegasan Kapolri untuk memberantas korupsi dengan menindak semua pihak yang terlibat,” kata Ketua Dewan Pengurus Transparency International Indonesia Todung Mulya Lubis. (BEN/AYS/WHY/NWO/NTA/FER)
Sumber: Kompas, 10 November 2010
---------------
Melepas Gayus, 9 Polisi Kena Sanksi
Dugaan suap didalami.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo memastikan akan menjatuhkan sanksi jika ada polisi yang terlibat mengeluarkan terdakwa perkara mafia pajak, Gayus Halomoan Tambunan, dari tahanan Markas Komando Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
“Kalau terbukti, akan ditindak tegas," kata Timur di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin. Namun ia tak menjawab ketika ditanya tentang tanggapannya dan kronologi kejadian itu. "Tunggu hasil pemeriksaan," ujarnya sambil berlalu.
Sembilan polisi terbukti terlibat. "Mereka sudah mengakui itu kelalaian," kata juru bicara Markas Besar Polri, Inspektur Jenderal Iskandar Hasan, di kantornya kemarin. Pengakuan itu disampaikan dalam pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan Mabes Polri yang dilakukan sejak Senin lalu. “Mereka telah dinonaktifkan."
Mereka adalah Kepala Rutan Komisaris Iwan Siswanto dan delapan penjaga di bawah Satuan Pengamanan Protokol Satuan Pelayanan Markas Mabes Polri. Delapan orang itu Brigadir Satu BH, Brigadir Satu DA, Brigadir Satu DS, Brigadir Satu AD, Brigadir Dua ES, Brigadir Dua JP, Brigadir Dua S, dan Brigadir Dua B.
Sembilan polisi itu diperiksa setelah Gayus diduga keluar dari rumah tahanan pada Kamis dan baru kembali pada Ahad lalu. Juga beredar foto Gayus mengenakan rambut palsu sedang menyaksikan pertandingan tenis The Commonwealth Bank Tournament of Champions di Nusa Dua, Bali, jumat pekan lalu. Gayus kembali ke tahanan setelah dijemput di rumahnya di Perumahan Gading Park View, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kepala Badan Reserse Kriminal Inspektur Jenderal Dikdik Mulyana Arif menyatakan sembilan polisi itu diperiksa oleh Direktorat Tindak Pidana Korupsi Mabes Polri. Mereka diduga menerima suap dari Gayus. Tapi ia tak membeberkan jumlah uang yang diterima oleh sembilan orang itu. "Silakan tanya ke penyidik," ucapnya.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Inspektur Jenderal I Ketut Untung Yoga Ana, para tersangka diancam sanksi internal karena melanggar disiplin dan kode etik Polri. Mereka disangka melanggar Pasal 3 huruf g, Pasal 4 huruf d dan f, Pasal 5 huruf a, Pasal 6 huruf q dan w Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Polri. Sangkaan lainnya adalah Pasal 5 huruf a, Pasal 7 ayat 1 Peraturan Kepala Polri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Kode Etik Profesi Polri.
Namun Polri belum bisa memastikan bahwa foto pria mengenakan rambut palsu di Bali adalah Gayus. Iskandar menyatakan kecil kemungkinan Gayus berada di Bali pada Jumat pekan lalu. "Waktunya tak selama itu,” ujarnya. Yang pasti, mereka melanggar kode etik karena membawa tahanan keluar tanpa izin. Hukumannya bermacam-macam, bisa penurunan pangkat, penundaan kenaikan pangkat, atau tak bisa melanjutkan pendidikan.
Petugas keamanan di tempat tinggal Gayus di Kelapa Gading mengatakan Gayus tak pernah main tenis meski rumahnya dekat dengan lapangan tenis. "Warga memang jarang main tenis di sini, termasuk Pak Gayus," ucapnya sambil meminta agar namanya dirahasiakan. Ia juga memastikan Gayus tak pulang pada Jumat malam. L EKO ARI WIBOWO | Febriyan | PUTI NOVIYANDA | Jobpie S
Gayus Juga Pulang Saat Lebaran
Teka-teki seputar kaburnya Gayus Halomoan P. Tambunan dari tahanan kepolisian terungkap. Adalah Indonesia Police Watch (IPW), lembaga swadaya masyarakat pengawas kepolisian, yang meyakinkan bahwa terdakwa perkara mafia pajak itu meninggalkan Markas Komando Brigade Mobil Polri di Kelapa Dua, Depok, pada Kamis pekan lalu--bukan Jumat seperti yang resmi disampaikan oleh Kepolisian.
"Hasil penelusuran Indonesia Police Watch, Gayus keluar dari Rutan Brimob pada Kamis siang, dikawal tiga polisi," ujar Kepala IPW, Neta S. Pane, dalam pesan singkatnya kemarin.
Kamis, 4 November 2010
Siang hari, Gayus melenggang dari tahanan.
Jumat, 5 November
Polri kehilangan jejak Gayus, yang raib bak ditelan bumi.
Hingga Sabtu, 6 November
Polri sibuk berkoordinasi dengan imigrasi agar Gayus dicekal ke luar negeri. Polri pun menyerahkan empat sketsa wajah Gayus dari berbagai versi kepada Imigrasi.
Ahad pagi, 7 November
Gayus dijemput polisi dari rumahnya di Perumahan Gading Park View, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tapi penjaga keamanan di Gading Park View menyatakan Gayus ada di rumah sejak Jumat hingga Ahad. "Saat Lebaran, Pak Gayus (juga) pulang," kata lelaki yang minta dirahasiakan namanya itu.
Senin, 8 November
Beberapa media massa memunculkan foto pria mengenakan rambut palsu di antara penonton pertandingan tenis The Commonwealth Bank Tournament of Champions di Nusa Dua, Bali. Foto dibuat pada Jumat, 5 November. Orang itu wajahnya mirip Gayus. Sudut bibir orang itu persis sudut bibir Gayus. Rambutnya seperti palsu. Tak seperti Gayus, dia berkacamata.
Mulai hari itu juga sembilan petugas tahanan diperiksa Divisi Profesi dan Pengamanan dan Direktorat Tindak Pidana Korupsi Mabes Polri, termasuk Kepala Rumah Tahanan Brimob Kelapa Dua Komisaris Iwan Siswanto.
Selasa, 9 November
Sembilan polisi tersebut terbukti melepaskan Gayus. Masih diselidiki dugaan suap dari Gayus. Kepolisian juga membantah kabar Gayus sempat ke Bali.
VERSI POLISI
Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Iskandar Hasan, Gayus ngeloyor setelah berobat. Dia akhirnya dapat dibawa kembali Jumat pukul 21.00.
Pernyataan itu bertentangan dengan pernyataan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen I Ketut Untung Yoga Anna. Menurut dia, "Baru ketahuan jika (Gayus) tak ada di tahanan hari Sabtu, pas Pak Dirops (Direktur Operasi) Kapolri sidak."
VERSI GAYUS
"Enggak, saya di dalam saja, enggak ke mana-mana. Orang penjaranya digembok, gimana bukanya?" kata Gayus. Dia mengaku tak suka tenis. "Saya suka golf sama bola."Febriyan | Puti Novianda | Jobpie S | Isma Savitri
Sumber: Koran Tempo, 10 November 2010