Agung Dukung Kunjungan DPR ke Luar Negeri
Kunjungan terjauh ke Belanda dan Argentina.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agung Laksono membantah kabar bahwa anggota Dewan yang hendak melakukan studi banding ke luar negeri dalam dua bulan mendatang mencapai 300 orang. Menurut dia, jumlah yang berangkat tidak sebesar itu. Lagi pula waktu keberangkatannya tak sekaligus, kata Agung seusai acara Silaturahmi, Seminar, dan Lokakarya Nasional Perempuan Parlemen di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, kemarin.
Agung, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya, juga membantah kabar bahwa studi banding hanya untuk menghabiskan anggaran yang tersisa. Menurut dia, dalam tugas legislasi, studi banding sangat diperlukan. Lagi pula, kata dia, studi banding telah diprogramkan oleh DPR untuk merampungkan pembahasan lebih dari 35 rancangan undang-undang.
Rencana keberangkatan 300 dari 550 anggota Dewan itu diungkap Ketua Fraksi PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo dua hari lalu. Tjahjo menilai kunjungan itu tak akan efektif karena mayoritas negara yang akan didatangi sedang dalam suasana libur Natal dan tahun baru. Rencana kunjungan kerja pada Desember-Januari sebaiknya dijadwal ulang, katanya di Solo, Jawa Tengah. Sedangkan anggota Badan Urusan Rumah Tangga DPR, Diah Devawati Ande, membenarkan kabar bahwa banyak komisi dan panitia khusus yang berencana ke luar negeri sehingga angka 300 anggota Dewan yang berangkat tak berlebihan.
Agung menjelaskan DPR akan berupaya maksimal agar studi banding itu bisa efektif dan efisien. Ia mencontohkan, pemimpin DPR hanya mengizinkan studi banding yang berkaitan dengan tugas legislasi. Tiap panitia khusus pun hanya mendapat jatah dua orang untuk dua negara tujuan studi banding. Jadi (kunjungan) bukan dalam rangka muhibah, melainkan proses legislasi, ujarnya.
Mengenai efektivitas studi banding yang berbarengan dengan libur Natal dan tahun baru, Agung menjamin, sebelum berangkat, setiap panitia khusus berkomunikasi dengan mitra kerja di luar negeri. Kalau tak ada yang menerima, tak jadi berangkat.
Sepanjang tahun ini, sudah Rp 34,542 miliar dana APBN dihabiskan untuk kunjungan luar negeri anggota DPR. Data ini diambil dari Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga DPR Tahun Anggaran 2006. Untuk semua perjalanan luar negeri, dari komisi hingga alat kelengkapan Dewan lainnya, ujar Diah.
Dalam rencana anggaran, 11 komisi akan melakukan perjalanan ke 11 negara di Benua Asia, Eropa, dan Amerika dengan total pengeluaran Rp 5 miliar lebih. Tiap komisi diwakili tujuh anggota Dewan dan dua anggota staf sekretariat untuk kunjungan selama tujuh hari. Kunjungan terdekat ke Filipina dengan biaya Rp 279,576 juta. Kunjungan terjauh ke Belanda dan Argentina, yang menghabiskan dana masing-masing Rp 648 juta dan Rp 644 juta. Biaya kunjungan luar negeri 2007 tak berbeda jauh. Kisarannya Rp 33 miliar, ujar Diah, politikus Partai Bintang Reformasi. BADRIAH | RADEN RACHMADI
Sumber: Koran Tempo, 24 November 2006