Amien Rais: Koruptor Terbesar Adalah Pemerintah
Rakyatnya miskin, pemimpinnya main gitar, nyanyi-nyanyi.
Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Amien Rais menilai pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono gagal menyejahterakan rakyat. Menurut dia, mundurnya kesejahteraan bangsa karena pemimpin negeri ini telah menutup mata hatinya sehingga tidak bisa melihat kenyataan riil di masyarakat. Rakyatnya miskin, pemimpinnya main gitar, nyanyi-nyanyi, katanya dalam sebuah diskusi kemarin.
Ketidakpedulian pemimpin dan pemerintah terhadap rakyat, kata Amien, terlihat dari banyaknya peraturan perundangan, seperti Undang-Undang Kehutanan, Undang-Undang Penanaman Modal, serta Undang-Undang Migas. Undang-undang itu, kata dia, sangat menguntungkan perusahaan asing. Jadi koruptor terbesar adalah pemerintah sendiri, katanya.
Keberpihakan pada pihak asing ini, kata dia, juga terlihat dari kebijakan pengelolaan sumber daya alam. Menurut dia, pengelolaan sumber daya alam saat ini hanya menguntungkan pihak asing. Kita telah menggadaikan sumber daya alam kepada corporate asing, katanya.
Menurut Menteri Transmigrasi era Soeharto, Siswono Yudho Husodo, penguasaan pihak asing dalam pertambangan, kata dia, hampir 100 persen. Selain itu, 96,6 persen muatan kapal laut dikuasai asing.
Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Marwah Daud Ibrahim menambahkan, penguasaan asing atas sumber daya alam karena bangsa ini tidak mandiri. Ketergantungan pada asing, ia mencontohkan, bisa dilihat dari statistik negara pengimpor. Indonesia, kata dia, adalah negara pengimpor terbesar di dunia. Beras saja kita masih impor 3,7 juta ton per tahun, kata anggota Fraksi Partai Golkar itu.
Ketergantungan pemerintah pada pihak asing, kata Amien, tidak lepas dari pengaruh penjajahan. Di masa penjajahan, kata dia, bangsa ini disebut inlander. Penjajahan membentuk struktur mental bangsa menjadi mental budak. Akibatnya, bangsa ini jadi kurang percaya diri yang selalu menunggu bantuan orang lain, katanya.
Karena performance seperti itu, Amien yakin Yudhoyono tidak akan berhasil mendongkrak kinerja dan performanya dalam sisa waktu pemerintahannya. Saya yakin 70 persen, katanya.
Dari sisa waktu dua tahun ini, kata dia, hanya satu tahun waktu efektif. Satu tahun sisanya untuk kampanye, katanya.
Juru bicara kepresidenan Andi Mallarangeng menolak semua kritikan itu. Pemerintah yang mana yang dimaksud? Kalau pemerintah sebelum Susilo Bambang Yudhoyono, mungkin. Lihat sendiri, siapa yang jual Indosat, siapa yang jual tanker? katanya.
Menurut Andi, kemiskinan di masa Yudhoyono justru menurun. Jumlah pengangguran juga turun, kata Andi. Pertumbuhan ekonomi pun, kata Andi, naik. Tingkat inflasi pun terjaga, kata dia. dwi riyanto a | fanny f
Sumber: Koran Tempo, 14 Desember 2007