Asal Dana BI Harus Diusut; Diduga Pungli dari Bank Swasta
Kasus aliran dana Bank Indonesia (BI) bagai bola liar. Jika selama ini fokus pengusutan hanya pada pengucur dan penerima dana, kini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak menyelidiki asal muasal dana Rp 100 miliar yang diambil dari kas Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI).
Pengamat politik Indra J. Piliang menyatakan, selama ini KPK hanya menyidik orang-orang yang ada dalam laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Padahal, ujar Indra, laporan itu hanya mengungkapkan bagaimana dana BI tersebut mengalir ke sejumlah mantan pejabat BI dan beberapa oknum mantan anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004.
KPK harus lebih jeli, sebab ada indikasi dana yang dijadikan bancakan tersebut berasal dari sejumlah bank yang bangkrut semasa krisis 1998. Karena itu, semua yang terlibat harus diperkarakan, ungkapnya dalam diskusi Dana Bancakan BI, Siapa Aktor Utamanya, di Hotel Sofyan Cikini, Jakarta, kemarin (7/2).
Hal yang sama diungkapkan pengamat ekonomi asal IPB Iman Sugema. Ekonom yang aktif di tim Indonesia Bangkit itu menyebutkan, dana YPPI juga bersumber dari monopoli pendidikan pimpinan bank yang diselenggarakan yayasan BI itu. Ini bisnis besar, sebab untuk kenaikan pangkat kan harus ikut pendidikan itu, ungkapnya.
Lalu Rp 100 miliar dari uang itu digunakan untuk