Komisi Pemberantasan Korupsi menemukan bahwa triliunan rupiah aset-aset yang dibeli dari dana dekonsentrasi ternyata tidak jelas. Bahkan, saat dilakukan pengecekan oleh KPK, aset-aset itu sama sekali tidak tercatat di pusat maupun di daerah.

Komisi Pemberantasan Korupsi menemukan bahwa triliunan rupiah aset-aset yang dibeli dari dana dekonsentrasi ternyata tidak jelas. Bahkan, saat dilakukan pengecekan oleh KPK, aset-aset itu sama sekali tidak tercatat di pusat maupun di daerah.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bidang Pencegahan Haryono Umar seusai pelantikan Direktur Penyidikan KPK Bambang W di Kantor KPK, Jakarta, Selasa (15/4).

Sebelumnya, KPK menemukan adanya rumah-rumah jabatan yang masuk golongan I ternyata sudah banyak dialihkan.