Bachtiar Chamsyah Ungkap Peran Amrun Daulay
Mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah lewat nota pembelaan atau pleidoi yang dibacakan kuasa hukumnya kembali menegaskan peran Amrun Daulay, mantan bawahan Bachtiar. Dalam sidang kasus korupsi pengadaan kain sarung, mesin jahit, dan sapi impor di Departemen Sosial, Selasa (8/3) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Bachtiar juga membacakan pembelaan pribadi sebelum pleidoi tersebut dibacakan penasihat hukumnya.
”Persidangan ini telah membuktikan adanya peran dominan dari Amrun Daulay, namun oleh penuntut umum dikonstruksikan sedemikian rupa sehingga peranan ini menjadi seolah-olah beban dan tanggung jawab terdakwa,” kata Djufri Taufik, pengacara Bachtiar, saat membacakan pembelaan.
Amrun yang kini menjadi anggota DPR dari Partai Demokrat adalah bawahan Bachtiar di Departemen Sosial. Saat itu Amrun menjabat Direktur Jenderal Bantuan Jaminan Sosial Departemen Sosial.
Dalam pleidoi Bachtiar terkait dengan pengadaan mesin jahit, misalnya, Amrun disebut pernah memarahi bawahannya, Amusdjaya, karena akan memberikan denda kepada PT Lasindo dengan mengatakan, ”Kamu bisa dipecat.” Dikesankan oleh Amrun, PT Lasindo adalah titipan menteri, padahal hal itu dilakukan demi kepentingannya sendiri. ”Pengakuan Musfar Azis di persidangan perihal denda keterlambatan 20 persen. Namun, setelah menghadap Amrun Daulay, denda itu tidak jadi dikenakan,” lanjut Djufri.
Lebih lanjut, pleidoi itu juga menghendaki Bachtiar dinyatakan tidak terbukti bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan dan membebaskan terdakwa dari tuntutan.
Bachtiar Chamsyah, terdakwa dalam kasus korupsi pengadaan sarung, mesin jahit, dan sapi impor, dituntut tiga tahun penjara. Bachtiar dinilai melakukan korupsi saat pemerintah tengah berupaya memberantas tindak pidana korupsi. Hal itulah yang memberatkannya dalam tuntutan setebal lebih dari 800 halaman tersebut.
Dalam pembelaan pribadi, yang sebagian besar berisi riwayat hidupnya, Bachtiar mengaku tidak hati-hati mengeluarkan kebijakan. Pasalnya, saat menjabat sebagai Menteri Sosial, terjadi bencana sehingga dirinya sangat sibuk. Bachtiar juga menyebut tidak tertutup kemungkinan ada stafnya yang melanggar aturan dan tanpa sadar dia menyetujuinya. (RAY)
Sumber: Kompas, 9 Maret 2011