Biaya Sewa VLCC US$45.000/Hari [24/06/04]
Berdasarkan data analis pasar perkapalan Norwegia, Fearnleys Weekly Report 23 Juni 2004, ongkos sewa tanker raksasa (very large crude carrier/VLCC) dalam jangka panjang pada minggu ini mencapai US$45.000/hari. Sementara pekan sebelumnya US$45.000/hari. Ketika permintaan sedang rendah, sewanya sekitar US$38.500/hari dan saat permintaan tinggi US$45.000/hari.
Sedangkan data Basso Friday Report untuk sewa VLCC di pasar spot (jangka pendek) pada minggu ini mencapai US$79.341/hari. Atau meningkat dari harga pada minggu terakhir Mei 2004 sebesar US$64.113/hari.
Dengan demikian, penjelasan direksi Pertamina yang menyebutkan bahwa harga sewa tanker VLCC mencapai US$20.000/hari patut diragukan. Menurut Ketua Umum SP Pertamina Seluruh Indonesia Otto Geo Diwara, telah terjadi indikasi kebohongan publik yang dilakukan dua pejabat Pertamina tentang pembiayaan operasi tanker. Berdasarkan hasil tender penyewaan tanker VLCC di Bidang Perkapalan Direktorat Hilir Pertamina, Selasa (22/6), harga sewa tanker lebih mahal dari yang diutarakan direksi.
Untuk itu, sumber Media yang bergerak di bidang perkapalan menyarankan dua solusi jika direksi Pertamina ingin tetap menyewa dengan alasan tidak memberatkan arus kas perusahaan.
Pertama, Pertamina melakukan pembiayaan ulang (refinancing) dari perbankan luar negeri. Kedua, tanker dijual tetapi kemudian disewa kembali (bare boat hire purchase/BBHP) oleh Pertamina. Di akhir kontrak BBHP, Pertamina dapat memiliki tanker tersebut. Skema ini akan lebih menarik, bukan hanya bagi perbankan, tetapi juga perusahaan perkapalan yang banyak memiliki kelebihan dana.
Namun, patut disayangkan, kenapa direksi membatalkan obligasi PT Pertamina Tongkang dengan kombinasi kredit dari Bank Korean Exim dengan tingkat bunga 6%. Tawaran pembiayaan dari Mitsubishi dengan bunga 7% ternyata juga dibatalkan, katanya tadi malam.
Jika kedua tanker raksasa Pertamina seharga US$65 juta per unit tidak dijual, maka biaya operasi per hari akan mencapai US$25.948,11. Nilai itu sudah termasuk biaya modal (capital cost) sebesar US$19.474,61 per hari.
Berdasarkan pengalaman, biaya operasi tanker VLCC baru pada tahun pertama mencapai US$4.500/hari per unit. Dengan demikian, eskalasi normal untuk biaya operasi adalah 5% setiap tahun. Berarti rata-rata biaya operasi jika digunakan selama 15 tahun sebesar US$6.473,50/hari, kata sumber Media tersebut.
Sementara itu, menurut Menkeu Boediono, penjualan dua tanker VLCC tidak harus melalui persetujuan pihaknya. Namun, idealnya Pertamina tidak menjualnya sebelum ada kepastian dari pemerintah mengenai nilai kedua tanker tersebut.
Jadi, ini penilaian sebaiknya. Kalau bisa sebelum dijual, (nilai) itu ada. Itu yang terbaik, kata Menkeu Boediono dalam rapat dengan Panitia Anggaran DPR, kemarin.
Tetapi Menkeu mengakui yang lebih mengetahui kebutuhan korporasi adalah manajemen Pertamina sendiri. Karena itu, tidak jadi masalah jika perusahaan ini hendak menjual tanker sebelum ada kepastian nilai dari pemerintah. (Wis/Ndy/E-2)
Sumber: Media Indonesia, 24 Juni 2004