Buletin Anti-Korupsi: Update 2015-11-10

POKOK BERITA:


Ahok di Hari Pahlawan: Kita Cuma Diminta Jangan Korupsi, Masa Nggak Sanggup!

http://news.detik.com/berita/3066678/ahok-di-hari-pahlawan-kita-cuma-diminta-jangan-korupsi-masa-nggak-sanggup - Detik, Selasa, 10 November 2015

Bagi Ahok, saat ini seseorang bisa disebut sebagai pejuang apabila dia berani melawan godaan korupsi. Ahok juga berpesan kepada generasi muda memperkuat imannya. Ahok juga berharap generasi muda bisa menyerap makna dari perjuangan para pahlawan yang telah gugur, diikuti dengan memperjuangkan ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945.

Korupsi Bansos Sumut: Tarif OC Kaligis Rp4 Miliar

http://kabar24.bisnis.com/read/20151110/16/490611/korupsi-bansos-sumut-tarif-oc-kaligis-rp4-miliarKabar 24, Selasa, 10 November 2015

Gugatan dalam kasus bantuan sosial yang ditangani Kejaksaan Tinggi Sumatra Utara ke PTUN Medan menghabiskan biaya miliaran rupiah. Uang yang dikeluarkan Gatot kurang-lebih Rp 4 miliar ke kantor OC Kaligis.

"KPK Telisik Aliran Duit Gatot ke Kejaksaan Agung
http://koran.tempo.co/konten/2015/11/10/386938/KPK-Telisik-Aliran-Duit-Gatot-ke-Kejaksaan-Agung – Tempo, Selasa, 10 November 2015

Komisi Pemberantasan Korupsi menelusuri dugaan aliran duit Rp 2 miliar untuk Kejaksaan Agung dari Gubernur Sumatera Utara nonaktif Gatot Pujo Nugroho dan istri keduanya, Evy Susanti. Keduanya memberi kesaksian bahwa duit itu diserahkan Evy melalui kantor pengacara O.C. Kaligis.


Rio Capella Rancang Skenario”

http://print.kompas.com/baca/2015/11/10/Rio-Capella-Rancang-Skenario

Kompas, Selasa, 10 November 2015

Mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, merancang skenario agar lolos dari jeratan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait penerimaan uang Rp 200 juta dari Gubernur Sumatera Utara (nonaktif) Gatot Pujo Nugroho dan istrinya, Evy Susanti.


KPK Tindak Lanjuti Hasil Audit Petral

Media Indonesia, Selasa, 10 November 2015

Komisi Pemberantasan Korupsi siap menindaklanjuti dan mengusut tuntas hasil audit forensik terhadap Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Temuan utama dari audit itu ialah adanya pengaturan volume minyak mentah dan BBM oleh Petral kepada perusahaan minyak nasional (national oil company/NOC). Selain itu, ada kebocoran informasi rahasia dan pengaruh pihak eksternal di luar manajemen Pertamina dan Petral Group yang membuat harga minyak dan BBM ke Indonesia jadi lebih tinggi.


Informasi pada pukul 17:30 WIB

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan