Bulletin Anti-Korupsi: Update 2015-6-30
POKOK BERITA:
“Pelaporan Pidana Romli Nodai Pendidikan Hukum di Masyarakat”
http://antikorupsi.info/id/content/pelaporan-pidana-romli-nodai-pendidikan-hukum-di-masyarakat Antikorupsi.org, Senin, 29 Jun 2015
Bareskrim memanggil Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo, dan Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW, Emerson Yuntho, untuk memberikan kesaksiannya terkait pencemaran nama baik Romli Atmasasmita. Romli Atmasasmita menilai dalam pemberitaan media Kompas, Tempo, dan Jakarta Post terdapat pernyataan yang menyudutkannya sebagai calon Pansel KPK lalu.
“Kini, Permohonan Juga Diajukan Tersangka yang Ditetapkan Kejaksaan”
http://print.kompas.com/baca/2015/06/30/Praperadilan-Terus-Berlanjut Kompas, Selasa, 30 Juni 2015
Kejaksaan mulai menghadapi permohonan praperadilan dari para tersangka kasus korupsi. Permohonan praperadilan pertama oleh Handoko Lie, tersangka kasus korupsi pada pengalihan tanah PT KAI Medan. Permohonan praperadilan kedua oleh Bupati Sarmi, Papua, Mesak Manimbor terkait kasus korupsi APBD Kabupaten Sarmi.
“Pansel Pastikan Coret Pendaftar Kamuflase”
http://print.kompas.com/baca/2015/06/30/Pansel-Pastikan-Coret-Pendaftar-Kamuflase - Kompas, Selasa, 30 Juni 2015
Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Destry Damayanti, menepis kekhawatiran sejumlah kalangan terhadap masuknya sejumlah pihak yang mendaftar sekadar untuk kamuflase. Pendaftar seperti itu dapat diidentifikasi oleh Pansel KPK dan dipastikan tidak akan lolos seleksi.
“Ke Bareskrim, Lulung Klaim Jadi Whistleblower Kasus Korupsi DKI”
http://metro.tempo.co/read/news/2015/06/29/064679396/ke-bareskrim-lulung-klaim-jadi-whistleblower-kasus-korupsi-dki Tempo, Senin, 29 Juni 2015
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Abraham Lunggana alias Haji Lulung, menyerahkan sejumlah berkas yang diklaim terkait dengan tiga kasus korupsi proyek di pemerintah Ibu Kota. Lulung datang ke kantor Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian dengan klaim sebagai whistleblower atau pembocor kasus.
“Dahlan Iskan Kembali Diperiksa di Kasus Korupsi Cetak Sawah”
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/644607-dahlan-iskan-kembali-diperiksa-di-kasus-korupsi-cetak-sawah Viva News, Selasa, 30 Juni 2015
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, datang ke Bareskrim sebagai saksi terkait kasus cetak sawah fiktif di Ketapang, Kalimantan Barat. Program cetak sawah ini adalah program urunan berbagai BUMN seperti Pertamina, PT PGN, Pelindo, Hutama Karya, Akses dan BRI. Tapi, dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) itu diduga untuk mendanai program fiktif BUMN yang mengatasnamakan program cetak sawah.
“Bareskrim Kerahkan 500 Penyidik Usut Sembilan Kasus Korupsi Triliunan”
http://www.tribunnews.com/nasional/2015/06/30/bareskrim-kerahkan-500-penyidik-usut-sembilan-kasus-korupsi-triliunan Selasa, 30 Juni 2015
Bareskrim Polri sedang menangani sembilan kasus korupsi dengan total kerugian negara mencapai triliunan rupiah. 500 penyidik sudah dibentuk untuk mengangani kasus-kasus ini. 500 penyidik ini juga akan menangani 23 kasus yang nilainya mencapai ratusan miliar dan 35 kasus yang nilainya puluhan miliar.
Bulletin Anti-Korupsi: Update 2015-6-30 5.30 p.m. WIB
Informasi pada pukul 17:30 WIB, 30 Juni 2015