BURT DPR Akan Tata Anggaran, Bantah Pemborosan
Badan Urusan Rumah Tangga atau BURT Dewan Perwakilan Rakyat mengakui, pengelolaan anggaran di tubuh Dewan masih banyak kelemahan. Untuk mengatasi itu, BURT bersama Pimpinan Dewan dan Sekretariat Jenderal terus melakukan penataan sistem.
Hal itu terungkap dalam perbincangan Kompas dengan Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR Diah Devawati Ande, Kamis (5/7).
Dalam pemberitaan sebelumnya, Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menilai, kenaikan anggaran di Dewan belum disertai peningkatan kinerja.
Berdasarkan catatan Fitra, kenaikan anggaran Dewan sejak tahun 2005 hingga 2007 yang rata- rata mencapai 31 persen per tahun malah mengindikasikan adanya pemborosan yang besarnya mencapai ratusan miliar rupiah.
Sekjen Fitra Arif Nur Alam memprediksi potensi pemborosan tahun 2006 sebesar Rp 188 miliar, sedangkan tahun 2007 sebesar Rp 298,3 miliar. Salah satu bentuk pemborosan adalah penambahan anggaran dinas ke luar daerah maupun berbagai proyek pengadaan barang oleh Sekretariat Jenderal DPR.
Bantah pemborosan
Diah sendiri membantah adanya pemborosan tersebut. Tapi, dia mengakui masih ada kelemahan dalam mengontrol maupun mengukur efektivitas penggunaan anggaran di Dewan.
Diah mengakui adanya peningkatan anggaran DPR. Anggaran DPR tahun 2007 Rp 1,51 triliun atau naik sekitar Rp 300 miliar dari tahun 2006 yang besarnya sekitar Rp 1,2 triliun.
Salah satu faktor kenaikan anggaran adalah adanya penambahan frekuensi perjalanan dinas. Diah mencontohkan, perjalanan dinas perorangan yang pada tahun 2006 hanya empat kali setahun, pada 2007 menjadi lima kali setahun.
Tahun ini, setiap anggota juga mendapatkan dana perjalanan dinas perorangan di luar masa sidang dan masa reses sebanyak dua kali setahun. Perjalanan itu hanya bisa dilakukan Jumat- Minggu selama tiga hari. Besarnya dana Rp 2 juta-Rp 3 juta per orang. (SUT)
Sumber: Kompas, 6 Juli 2007