Buru Nunun, KPK Perkuat Kerja Sama dengan Thailand
Komisi Pemberantasan Korupsi memperoleh informasi bahwa Nunun Nurbaetie tidak berada di Kamboja. Karena itu, KPK berfokus memburu Nunun di Thailand. "Ini hasil penelusuran KPK sendiri," kata juru bicara KPK, Johan Budi S.P., kemarin.
Penjelasan KPK ini berbeda dengan informasi yang pernah dilansir Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar. Menurut Patrialis, berdasarkan catatan terakhir Direktorat Jenderal Imigrasi, Nunun pernah mengunjungi Phnom Penh, Kamboja. Dia berangkat dari Bangkok pada 23 Maret lalu.
Namun Johan tidak memastikan bahwa Nunun kini berada di Thailand. "Itu tidak bisa kami sampaikan," ujar dia. Yang jelas, untuk menangkap Nunun, KPK terus memperkuat kerja sama dengan Kejaksaan Agung Thailand. "Yang akan kami follow up adalah kerja sama dengan Kejaksaan Thailand," kata Johan.
KPK menetapkan Nunun sebagai tersangka kasus suap cek pelawat pada Februari lalu. Nunun diduga berperan menyebarkan cek pelawat bernilai Rp 24 miliar kepada anggota Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat periode 1999-2004. Ratusan lembar cek mengalir dari kantor Nunun di Jalan Riau, Jakarta Pusat, beberapa jam setelah anggota DPR memilih Miranda S. Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada Juni 2004.
Sejak Nunun ditetapkan menjadi tersangka, KPK kesulitan menghadirkan istri mantan Wakil Kepala Kepolisian RI Adang Daradjatun itu. Selain bekerja sama dengan lembaga antikorupsi di Singapura, Thailand, dan Kamboja, KPK telah meminta bantuan Interpol untuk menangkap Nunun. Paspor rekan sosialita Miranda itu pun sudah ditarik Imigrasi atas permintaan KPK. RUSMAN PARAQBUEQ
Sumber: Koran Tempo, 17 Juni 2011