Darmono Wakil Jakgung, Kajati Jabar JAM Intel
Bagian dari Reposisi di Kejagung, Pelantikan 23 Desember Mendatang
Reposisi di tubuh Kejaksaan Agung (Kejagung) mulai berjalan. Posisi wakil jaksa agung yang ditinggalkan Abdul Hakim Ritonga karena mengundurkan diri diisi Darmono yang saat ini menjabat jaksa agung muda pembinaan (JAM Bin).
''Keppres (pengangkatan wakil jaksa agung, Red) sudah turun 3-4 hari lalu,'' kata Jaksa Agung Hendarman Supandji di sela Rapat Kerja Kejaksaan di Pusdiklat Kejagung kemarin (16/12). Saat Ritonga memutuskan mundur, Darmono sudah ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) wakil jaksa agung.
Sedangkan posisi JAM Bin akan ditempati Iskamto yang sebelumnya menjabat jaksa agung muda intelijen (JAM Intel). Lalu, sebagai pengganti Iskamto, ditunjuk Muhammad Amari yang saat ini menjabat kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Barat. ''Pelantikan direncanakan pada 23 Desember nanti,'' jelas Hendarman.
Penunjukan sejumlah nama itu akan mendorong gerbong mutasi di Kejagung. Menurut Hendarman, pihaknya juga akan merumuskan sejumlah nama untuk menempati posisi Kajati. ''Tentu, reposisinya akan panjang,'' ujar mantan JAM Pidsus itu.
Hendarman juga menegaskan akan mengevaluasi jaksa tinggi. ''Yang tahun ini prestasinya kurang tentu akan kita evaluasi bersama-sama,'' terangnya.
Ritonga mundur pada 4 November dan kemudian memberikan surat pengunduran diri tertulis kepada jaksa agung pada 5 November. Pengunduran diri tersebut terjadi setelah namanya ikut disebut dalam rekaman pembicaraan Anggodo yang diputar di Mahkamah Konstitusi (MK).
Ritonga beralasan dirinya mundur untuk menjaga institusi. Dia membantah ada unsur paksaan dalam keputusan itu. ''Untuk kepentingan Kejaksaan Agung Republik Indonesia, saya menyatakan mengundurkan diri sebagai wakil jaksa agung,'' katanya saat itu.
Penunjukan Darmono sebagai wakil jaksa agung mengakhiri tugasnya sebagai JAM Bin sejak 12 Maret 2009. Sebelumnya, pria kelahiran Klaten 5 Juni 1953 itu pernah menjabat JAM Was (jaksa agung muda pengawasan), Kapusdiklat Kejagung, serta Kajati Kalimantan Barat dan DKI Jakarta. (fal/dwi)
Sumber: Jawa Pos, 17 Desember 2009