Demokrat Bantah Terima Duit dari Century
PT Asuransi Jaya disebut sebagai penyumbang tim SBY.
Anggota Fraksi Partai Demokrat, Benny K. Harman, membantah tudingan bahwa partainya menerima aliran duit dari Bank Century untuk dana kampanye pemilihan presiden tahun lalu.
Ia meminta bukti kepada pihak-pihak yang melempar tudingan tersebut. "Tunjukkan. Kami tidak mau menanggapi orang berimajinasi dan berhalusinasi. Mana datanya, mana temuannya," kata Benny, yang juga Ketua Komisi Hukum DPR, saat dihubungi semalam.
Dugaan adanya aliran dana dari Century untuk kampanye pasangan calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Wakil Presiden Boediono diungkap oleh anggota Fraksi Partai Hanura, Akbar Faisal. Ia menyampaikan sinyalemen itu dalam rapat Panitia Khusus Angket Bank Century dengan Badan Pemeriksa Keuangan, Selasa malam lalu.
"Saya menemukan data, ada perusahaan bernama PT Asuransi Jaya Proteksi yang melakukan penarikan dana selama periode pencairan PMS,” kata Akbar. PMS yang dimaksudkannya adalah penyertaan modal sementara Rp 6,76 triliun dari Lembaga Penjamin Simpanan ke Century, yang diselamatkan pemerintah pada November 2008.
Perusahaan itu, ia melanjutkan, pada 25 Juni 2009 memberikan sumbangan kepada salah satu pasangan calon presiden dengan dua kali transaksi sebesar Rp 600 juta dan Rp 850 juta. “Asuransi ini ada dalam laporan dana kampanye pasangan SBY-Boediono di nomor urut 99 dan 100,” kata Akbar.
Benny menantang Akbar untuk memberikan data mengenai adanya aliran dana tersebut. Sebab, sejauh ini partainya sudah meneliti semua dan tidak melihat ada hal semacam itu. "Jangan-jangan dia salah lihat. Kami ngomong faktual, kami memberikan tanggapan atas fakta yang ada,” ujarnya. “Jangan sampai Akbar berlindung di balik hak imunitas, lalu ngomong sesukanya.”
Tanggapan berbeda disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Amir Syamsuddin. Menurut dia, Undang-Undang Pemilu memungkinkan sumbangan dari perusahaan maksimal Rp 5 miliar dan perorangan Rp 1 miliar. “Apa yang salah kalau nasabah Century menyumbang," kata dia tadi malam.
Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Yunus Husein mengaku, lembaganya belum mengetahui adanya aliran dana dari Century ke perusahaan penyumbang kampanye Presiden Yudhoyono. "Saya belum mengetahui hal itu," kata dia melalui pesan pendek kemarin. Ia akan melakukan verifikasi. "Saya akan coba cek sekali lagi,” ujarnya.
Presiden Direktur PT Asuransi Jaya Proteksi Sujaya Dinata belum bisa dimintai konfirmasi. Begitu juga Nicolaus Prawiro, Direktur Keuangan PT Asuransi Jaya. Saat Tempo mendatangi kantor asuransi ini di Kompleks Grand Boutique Centre Blok E No. 2-4 Jakarta, kira-kira seratus meter dari Mangga II Square, hanya tampak dua staf dan dua resepsionis.
"Pak Sujaya Dinata tidak ada di tempat," jawab seorang resepsionis yang enggan disebutkan namanya. Ia kembali menggeleng saat ditanyai keberadaan Nicolaus. Menurut resepsionis ini, jajaran direksi jarang berada di kantor tersebut. MUNAWWAROH | FAMEGA SYAFIRA | RATNANING ASIH | DWI WIYANA
Sumber: Koran Tempo, 12 Februari 2010