Mantan caretaker Bupati Poso Asikin Suyuti ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Mabes Polri dalam kasus dugaan korupsi dana bantuan kemanusiaan 2003 sebesar Rp57 miliar.

Asikin yang kini menjabat Kepala Dinas Sosial Povinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) ditangkap di Palu, Rabu (30/11) malam, kemudian digelandang ke Rutan Mabes Polri, kemarin sekitar pukul 16.20 WIB, dengan dikawal lima polisi berpakaian preman.

Wakil Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Sunarko Danu Ardanto mengatakan Asikin ditahan di Mabes Polri untuk mempercepat proses penyidikan kasus korupsi. ''Mabes Polri mengambil alih kasus ini karena masih banyak kasus lain yang ditangani Polres Poso. Penahanan dilakukan supaya penyidikan bisa berlangsung lebih intensif,'' katanya.

Menurut Sunarko, Asikin dijemput ke Poso oleh penyidik dari Mabes Polri yang dipimpin Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Komisaris Besar (Kombes) Hasyim Irianto. Dia diterbangkan dengan menggunakan pesawat milik Polri dan tiba di Bandara Polisi Udara Mabes Polri di Pondok Cabe sekitar pukul 15.00. Dari Pondok Cabe kemudian dibawa ke Mabes Polri dengan bus.

Sunarko menyatakan penyidik juga menahan empat tersangka lainnya yang menjadi rekanan bisnis Asikin. Keempat orang itu berinisial AA, IS, ARD, dan KD. AA, IS, dan ARD adalah kontraktor perumahan, sedangkan KD makelar penghubung para tersangka.

Dana kemanusiaan yang diduga dikorupsi Asikin adalah bantuan untuk bahan bangunan rumah korban kerusuhan Poso. Asikin seharusnya menyalurkan bantuan tersebut sebesar Rp5 juta untuk setiap rumah, namun kenyataannya yang disalurkan hanya Rp2 juta. ''Sebesar Rp3 juta untuk tiap rumah entah ke mana,'' ujar Sunarko.

Sementara itu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng), kemarin, menetapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyumas Heru Permana sebagai tersangka kasus dugaan korupsi sebesar Rp420 juta. Dana tersebut bersumber dari APBN dan APBD untuk Pemilu 2004. (Fud/San/LD/N-1).

Sumber: Media Indonesia, 2 Desember 2005