Dugaan Politik Uang di Kongres Partai Demokrat; Anak Buah Nazaruddin Siap Diperiksa KPK
Sejumlah orang yang mengaku membawa uang saat Kongres Partai Demokrat di Bandung, Jawa Barat, tahun lalu menyatakan siap diperiksa polisi atau Komisi Pemberantasan Korupsi. Mereka adalah anak buah di perusahaan Muhammad Nazaruddin yang berkantor di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Dede S., pegawai alih daya (outsourcing) keamanan di kantor Nazaruddin, menyatakan tidak mempunyai kepentingan apa pun dalam mengungkap masalah ini. "Sumpah pocong pun siap. Saya nothing to lose," kata dia saat ditemui Tempo di Bekasi, Sabtu lalu.
Dede mengatakan ada empat mobil yang berangkat ke Bandung dengan membawa 19 kardus untuk mengantar uang. Konvoi berangkat sekitar pukul 19.00 WIB dari kantor Nazaruddin di Tower Group Permai di kawasan Mampang pada 21 Mei 2010.
Mobil pertama, menurut Dede, adalah voorrijder polisi. Mobil kedua, Toyota Fortuner, membawa 5 kardus uang dolar Amerika Serikat. Lalu mobil boks Daihatsu Espass membawa 14 kardus berisi uang rupiah dan mobil keempat Fortuner. "Saya ada di mobil Espass," ujarnya.
Konvoi sampai di Bandung sekitar pukul 23.00 WIB dan langsung menuju basement I Hotel Aston, Bandung. Dari basement, kata Dede, uang diangkut ke kamar nomor 10 di lantai 9. Tak berapa lama, kata dia, datang seseorang mengambil uang itu. "Orang pertama yang datang itu Nuril (Nuril Azwar, anggota staf Nazaruddin) dan langsung menemui Ibu Yulianis." Cerita itu didukung oleh Jauhari, rekan Dede, yang juga ikut menjaga dan mengangkut kardus ke kamar.
Sebelumnya, Nazaruddin menuding Anas Urbaningrum menggunakan uang US$ 20 juta atau sekitar Rp 170 miliar untuk kepentingan pemenangan dirinya dalam Kongres Partai Demokrat.
Yulianis belum bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi. Namun, di sebuah media, dia membantah ada gelontoran duit dalam kongres tersebut. Adapun kuasa hukum Anas, Patra M. Zen, menganggap pengakuan sejumlah anak buah Nazar itu tak berharga di muka hukum. Ia menegaskan, seribu saksi seperti sopir dan anggota satuan pengamanan tak akan ada artinya.
Juru bicara KPK, Johan Budi S.P., belum bersedia merespons kesiapan para pembantu Nazaruddin itu. "Saya belum mengetahui informasi ini," kata dia kemarin. SUKMA LOPPIES | RUSMAN PARAQBUEQ | RAJU FEBRIAN
Mengantar Fulusr ke Bandung
Sejumlah orang menguatkan tudingan bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin soal duit di arena Kongres Demokrat Bandung. Kala itu Anas Urbaningrum terpilih sebagai ketua umum. Dede dan Jauhari, pegawai alih daya (outsourcing) di perusahaan Nazaruddin, mengaku mengangkut kardus berisi uang dolar Amerika Serikat ke Hotel Aston, tempat kongres berlangsung. Berikut ini perjalanan mereka.
4 Mobil Berjejer di jalan tol Cipularang menuju Hotel Aston, Bandung, Jawa Barat.
# Mobil 1 : voorrijder (pengawal iring-iringan kendaraan)
Jenis: Ford
Penumpang: dua orang
# Mobil 2:
Jenis: Fortuner B-1710-ZE
Berisi: lima kardus uang dolar AS
Penumpang: Jauhari, pegawai outsourcing Grup Permai, dan dua anggota staf/asisten Yulianis
# Mobil 3
Jenis: Espass Box
Berisi: 14 kardus uang dolar AS
Penumpang: Dede, pegawai outsourcing, dan sopir
# Mobil 4
Jenis: Fortuner
Penumpang: tiga orang, salah satunya pegawai kantor Nazaruddin
# Mobil 5 (jauh di belakang)
Jenis: Honda CR-V B-1657-PZ
Penumpang: Yulianis dan seorang anggota stafnya
Keterangan
* Melalui jalan tol JORR, tol Cikampek, dan tol Cipularang
* Kardus dibawa ke kamar nomor 10 lantai 9 Hotel Aston
"Saya yang mengawal, mengangkut, dan menjagai kardus isi uang dolar itu di ruangan."
Dede, pegawai outsourcing perusahaan Nazaruddin
"Seusai kongres, sisa lima kardus uang dibawa ke Mampang. Pakai Fortuner punya pegawai kantor."
Dayat, sopir cadangan Nazaruddin
SUMBER: WAWANCARA DAYAT, DEDE, DAN JAUHARI
Sumber: Koran Tempo, 1 Agustus 2011