Dugaan Suap Pengadaan TEL; Pejabat Pertamina Membantah
Transparency International Indonesia dan Indonesia Corruption Watch mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut dugaan suap yang melibatkan mantan pejabat PT Pertamina dan mantan pejabat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Mantan pejabat itu diduga menerima suap jutaan dollar Amerika Serikat dalam pengadaan tetraethyl lead (TEL) produksi Innospec Limited dari Inggris pada tahun 2000-2006. TEL adalah zat aditif yang digunakan untuk meningkatkan nilai oktan pada bahan bakar minyak.
Desakan itu dikatakan Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia Teten Masduki di Jakarta, Jumat (26/3), didasarkan pada putusan Pengadilan Southwark Crown di Inggris pada 18 Maret 2010, serta putusan Pengadilan Distrik Columbia di AS pada 17 Maret 2010. Dalam putusan itu Innospec yang memasok TEL melalui perwakilannya di Indonesia, PT Soegih Interjaya (SI), terbukti bersalah telah menyuap bekas pejabat itu. Atas praktik suap itu, Innospec didenda 12,7 juta dollar AS.
Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW Firdaus Ilyas mengungkapkan, garis besar dari putusan pengadilan di London tersebut, Innospec mengakui telah memberikan komisi sebesar 11,7 juta dollar AS kepada PT SI.
Komisi itu diberikan atas penjualan 28.390 ton TEL senilai 277 juta dollar AS dari Innospec ke Pertamina pada 2000-2006. Sekitar 2,8 juta dollar AS dari komisi itu terbukti digunakan untuk menyuap pejabat publik di Indonesia.
Pejabat yang disebut menerima suap dalam putusan itu adalah Suroso Atmomartoyo, mantan Direktur Pengolahan PT Pertamina, dan Rachmat Sudibyo, Direktur Jenderal Minyak dan Gas yang pada 2002 menjabat Ketua BP Migas.
Secara terpisah, Suroso Atmomartoyo membantah telah menerima suap dari Innospec untuk mempertahankan TEL sebagai campuran bahan bakar minyak. Pada tahun 2002 ia dipindahkan dari Cilacap ke Kantor Pusat PT Pertamina, tetapi tidak pada posisi direktur pengolahan. Ia baru diangkat sebagai Direktur Pengolahan PT Pertamina tahun 2004, dan saat menjabat itu ia memutuskan menghentikan penggunaan TEL pada bahan bakar minyak. (WHY/EVY)
Sumber: Kompas, 27 Maret 2010