HACKATHON MERDEKA 3.0: HACKATHON MERDEKA KEMBALI DIADAKAN, KINI DI 12 NEGARA
Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Antikorupsi 2015, forum IT Code4Nation bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP), dan Indonesia Corruption Watch (ICW) mengadakan Hackathon Merdeka 3.0. Acara ini merupakan wadah bagi para programmer Teknologi Informasi (TI) mengambil peran menyelesaikan persoalan bangsa melalui TI.
Penyelenggaraan Hackathon Merdeka 3.0 ini berangkat dari keyakinan kami bahwa TI dapat berkontribusi positif dalam pemberantasan korupsi. Indonesia tidak kekurangan talenta TI dan mereka berpotensi memanfaatkan skill mereka untuk pemberantasan korupsi dan kesejahteraan rakyat di tanah air. Terlebih lagi korupsi telah menjalar di banyak sektor dan pemberantasannya memerlukan peran serta banyak pihak.
Hackathon Merdeka 3.0 akan diadakan pada 5-6 Desember 2015 serentak di 12 negara, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Jepang, Australia, Taiwan, Belanda, Jerman, Korea Selatan, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat. Telah ada 720 peserta yang terbagi dalam 270 tim yang telah mendaftar acara ini. Diselenggarakan lintas negara, Hackathon Merdeka 3.0 bisa jadi merupakan hackathon pertama di dunia yang diadakan serentak di belasan negara.
Tema yang diangkat dalam Hackathon Merdeka 3.0 adalah antikorupsi. Para programmer TI akan mendevelop suatu sistem TI yang diharapkan dapat membantu menyelesaikan persoalan korupsi di Indonesia. Mereka akan dihadapkan dengan sejumlah isu korupsi yang banyak muncul, seperti korupsi dalam pelayanan publik dan peradilan. Melalui acara ini, diharapkan tercipta sistem IT yang dapat berkontribusi positif dalam pemberantasan korupsi. Para programmer juga dapat mengadopsi ide atau sistem antikorupsi yang telah sukses dilaksanakan di negara lain untuk diterapkan di Indonesia. Misalnya, suatu sistem yang dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan.
Hackathon 3.0 menjadi sebuah contoh dan model demokrasi dari Indonesia dimana warga (dalam hal ini komunitas TI) dapat berkontribusi lebih banyak untuk pemerintah.
Sebelumnya, code4nation telah mengadakan Hackathon Merdeka 1.0 dan 2.0. Acara tersebut telah memecahkan rekor sebagai Hackathon terbesar di dunia dengan lebih dari 1.700 peserta. Presiden Joko Widodo bahkan mengapresiasi penyelenggaraan acara tersebut dan mengajak kementerian terkait untuk mendevelop aplikasi yang dihasilkan para programmer. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi para programmer TI sangat dibutuhkan. Kami berharap, pemerintah dan lembaga negara/ swasta dapat menyambut kontribusi para komunitas TI yang diwadahi oleh acara ini.
Kegiatan ini didukung oleh Perusahaan Gas Negara (PGN) dan pemerintah DKI Jakarta sebagai bentuk partisipasi dalam upaya pemberantasan korupsi di tanah air.(*)
5 Desember 2015,
Code4Nation, ICW, KPK, LKPP dan Relawan Hackathon Merdeka 3.0
FAKTA-FAKTA MENARIK HACKATHON MERDEKA!
1. Hackathon Merdeka 3.0 murni diorganisir oleh relawan.
2. Hackathon Merdeka 3.0 diikuti peserta yang berasal dari 12 negara, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Jepang, Australia, Taiwan, Belanda, Jerman, Korea Selatan, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat.
3. Hackathon Merdeka 3.0 bisa jadi merupakan hackathon pertama di dunia yang diadakan serentak di belasan negara.
4. Hackathon Merdeka 3.0 diikuti oleh 720 peserta yang terbagi ke dalam 270 tim.
5. Hackathon 2.0 memecahkan rekor peserta hackathon terbanyak di dunia, yaitu lebih dari 1.700 peserta.
6. Hackathon 2.0 dibuka oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil dan ditutup oleh beberapa Menteri serta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Foto: lokasi-lokasi peserta Hackathon Merdeka 3.0
Hackathon Merdeka merupakan sebuah inisiatif dari Code4Nation.org sebagai salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi guna memecahkan permasalahan bangsa. Informasi lebih lengkap: http://hackathonmerdeka.id
Code4nation.org diharapkan dapat menjadi pemersatu ahli-ahli TI Indonesia sehingga semakin banyak talenta di Indonesia yang peduli dan berkontribusi bagi Negara. Penggagas inti Code4Nation termasuk Ainun Najib, Wilson Cuaca, Marina Kusumawardhani, Irvan Putra, Khairul Anshar, Sofian Hadiwijaya, Agung Nugroho, Michel Alexandre Salim dan Sabaruddin Adinugroho. Informasi lebih lengkap: www.code4nation.org.
ICW (Indonesia Corruption Watch) is the leading NGO based in Jakarta which focuses on fighting corruption. Its main goal is to promote good governance in economic, social and political arena and gender justice. More information: antikorupsi.org
KPK (Corruption Eradication Commission) has duties of investigating and prosecuting corruption cases and monitoring the governance of the state of Indonesia. The commission has "confronted head-on” the endemic corruption that remains as a legacy of 30+ year kleptocracy. Since it started operating in late 2003, the commission has investigated, prosecuted and achieved a 100-percent conviction rate in 86 cases of bribery and graft related to government procurements and budgets in Indonesia.
Tentang Festival Antikorupsi 2015
Festival Antikorupsi 2015 merupakan rangkaian kegiatan komunitas dan warga Bandung memperingati Hari Antikorupsi Internasional. Kegiatan ini dilaksanakan oleh 17 komunitas dengan lebih dari 24 kegiatan yang tersebar di 5 wilayah kota Bandung. Rangkaian kegiatan ini telah dimulai sejak bulan lalu, dengan peluncuran Gerakan Difabel Anti Korupsi (Gradasi) di Taman Film, Bandung, dan rencananya akan berakhir pada bulan Desember 2015. Beberapa kegiatan komunitas yang akan diadakan diantaranya Festival kampung kreatif di kawasan Dago Pojok, Pentas Teater Rakyat, Lomba orasi antikorupsi, parenting antikorupsi, Prung Semai Kebaikan di lima SMA/SMK di kota Bandung, Kampanye kain perca integritas, lomba karya tulis dan lomba foto untuk jurnalis dan umum, hingga konser musik rakyat di lapangan Tegalega Kota Bandung.
Informasi lebih lanjut hubungi:
Koordinator Media
Festival Antikorupsi 2015 dan Indonesia Corruption Watch
Lia Endiani (08112322311) - lesudiantoro@gmail.com
Sely Martini (0816609630) - sely@antikorupsi.org
Marina - marinasilviak@gmail.com