Hari Ini Pimpinan KPK Diperiksa Polisi
Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji mengatakan, pemeriksaan sebagai saksi terhadap empat pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dan empat pegawai KPK lainnya terkait dengan testimoni Antasari Azhar dalam masalah Masaro akan berlangsung Selasa (8/9) ini.
Pemeriksaan itu, menurut Susno untuk, mencegah masalah menjadi berlarut-larut sebab kewibawaan KPK harus tetap dijaga.
Hal itu disampaikan Susno, Senin. ”Harus ada kepastian hukum supaya lembaga KPK terjamin kewibawaannya. Pimpinan dan pegawai KPK sangat kooperatif. Mereka bersedia datang dan bersedia diperiksa. Hanya karena kesibukan dan untuk persiapan, mereka (sebelumnya) minta waktu ditunda,” jelasnya.
Lebih lanjut Susno menjelaskan, pemanggilan pimpinan KPK tidak perlu izin dari Presiden karena perundangan tidak mengatur hal itu. Susno juga mengatakan, pemanggilan pemeriksaan itu bukan hal yang luar biasa.
”Pimpinan KPK dan pegawai lainnya patut dijadikan contoh. Mereka sangat kooperatif. Kalau tidak jelas, mereka menanyakan prosedurnya,” ujar Susno.
Tunggu surat
Secara terpisah, Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto, Senin, mengatakan, KPK menunggu surat balasan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. KPK tetap akan mematuhi hukum. ”Kami tunggu jawaban surat KPK ke Polri,” ujarnya.
Kamis pekan lalu, polisi memanggil delapan pejabat KPK untuk diperiksa sebagai saksi. Mereka adalah empat Wakil Ketua KPK, yaitu Bibit Samad Rianto, Chandra M Hamzah, Haryono Umar, dan M Jasin. Empat orang lainnya, Kepala Biro Hukum KPK Chaidir Ramli, Direktur Penyelidikan KPK Iswan Elmi, satgas penyelidik KPK Arry Widiatmoko, dan Rony Samtana sebagai penyidik KPK.
Namun, KPK belum memenuhinya karena surat panggilan dari polisi itu dinilai tidak jelas. KPK lalu mengirim surat balasan ke Polri, yang juga ditembuskan ke Presiden Yudhoyono, untuk meminta penjelasan.
Juru Bicara KPK Johan Budi mengaku sudah mendengar kabar dari media bahwa pemanggilan itu terkait dengan testimoni dan laporan Ketua KPK nonaktif Antasari Azhar. (SF/NWO)
Sumber: Kompas, 8 September 2009