ICW: Ongkos Haji Bisa Turun 15 Persen

Tiga lembaga swadaya masyarakat akan menemui DPR sebelum ongkos haji ditetapkan.

Indonesia Corruption Watch (ICW) memperkirakan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) atau ongkos haji bisa turun sampai 15 persen. Perhitungan ini berdasarkan kalkulasi harga minyak mentah dunia, yang mempengaruhi komponen penerbangan dalam ongkos haji hingga 54 persen.

Koordinator Divisi Pusat Data dan Analisis ICW Firdaus Ilyas menjelaskan, ongkos haji 2008 sebesar US$ 3.517 bisa ditekan sampai menjadi US$ 2.914 pada tahun ini dengan asumsi harga minyak mentah US$ 70 per barel. "Rata-rata ongkos haji tahun ini seharusnya turun sampai lima jutaan," kata Ilyas dalam jumpa pers di kantor ICW, Jakarta, kemarin.

Departemen Agama dan pemerintah dalam pembahasan BPIH pekan lalu belum menyepakati ongkos haji. Kendalanya, belum ada kesepakatan dalam menetapkan komponen pemondokan dan penerbangan. Pemerintah telah menyelesaikan penyewaan pemondokan dengan menetapkan harga hingga 3.000 riyal. Untuk penerbangan, belum ada kesepakatan dengan maskapai, yang tidak ingin menurunkan harga.

Menurut Ilyas, ICW sudah menghitung komponen lain dalam memperkirakan ongkos haji tersebut, termasuk komponen pemondokan yang naik, transportasi domestik maupun di Arab Saudi, katering, dan biaya lainnya. Naiknya komponen pemondokan tidak banyak berpengaruh karena jumlah pemondokan yang berlokasi di ring I naiknya tak sampai 10 persen dibanding tahun lalu.

Dalam BPIH, komponen terbesar adalah penerbangan sebesar 54 persen, biaya operasional di Arab Saudi dan biaya hidup 44 persen, dan biaya operasional dalam negeri 1,6 persen. Dengan komposisi itu dan perhitungan penurunan harga minyak mentah, kata Ilyas, seharusnya ongkos haji turun.

Ketua Forum Reformasi Haji Indonesia Ade Marfuddin menambahkan, seharusnya ongkos haji juga turun dengan adanya subsidi dari anggaran pendapatan dan belanja negara. Sejak tahun lalu soal kesehatan ditangani oleh Departemen Kesehatan. Selain itu, ada biaya tidak langsung lainnya yang menggunakan APBN.

"Setelah ada subsidi, seharusnya bisa mengurangi beban jemaah haji, tapi ini kok malah tetap naik," kata Ade sembari menegaskan bahwa turunnya biaya penerbangan seharusnya bisa mengurangi beban naiknya harga pemondokan.

Koordinator Tim Independen Pemantau Haji Indonesia Syahid Mulyono mengatakan, apabila saat ini pemondokan sudah selesai disewa, seharusnya harganya tak sampai naik. Menurut dia, harga pemondokan pada Mei-Maret di ring I masih pada kisaran 1.500 riyal, pada Juni 1.700 riyal, dan di atas Juli baru naik di atas 2.000 riyal. “Seharusnya tidak sampai 2.000 riyal,” katanya. AQIDA SWAMURTI

Sumber: Koran Tempo, 23 Mei 2009

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan