Janji Berantas Korupsi Tetap Ditagih [05/06/04]
KAMPANYE calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) selama sebulan penuh adalah kesempatan lagi mengangkat pemberantasam korupsi sebagai tema kampanye. Sebagai salah satu bagian dari program para capres-cawapres bila terpilih nanti, pemberantasan korupsi (termasuk dalam KKN) merupakan tema yang lebih mudah diucapkan ketimbang dilakukan.
Apa yang kurang sehingga perang terhadap korupsi belum menunjukkan hasil? Berbagai tim pernah dibentuk pada rejim sebelumnya. Bahkan saat ini telah dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, secara jujur kita diakui korupsi bukan makin jinak, malah semakin liar dan ganas bahkan merambah hampir di segala bidang kehidupan.
PIHAK Kejaksaan Agung (Kejagung) sendiri mengaku telah berupaya semaksimal mungkin dalam hal penegakan hukum soal korupsi ini. Data Kejagung menunjukkan tahun 2002 hingga April 2004 perkara tindak pidana korupsi yang masuk tahap penuntutan atau dilimpahkan ke pengadilan mencapai lebih dari 1.024 perkara.
Kampanye capres-cawapres selama sebulan penuh dengan gencar mengangkat permasalahan yang susah diberantas ini sebagai ajang kampanye mereka. Rakyat sudah muak melihat korupsi makin merajalela, menggerogoti keuangan negara sampai-sampai produk Indonesia kalah bersaing dengan produk luar negeri.
Sebagai motor penggerak reformasi, pihak mahasiswa tidak melupakan masalah ini, melainkan tetap intens dan akan menuntut kepada capres-cawapres untuk segera menuntaskannya jika terpilih nanti.
SELAMA kampanye, rakyat tidak lagi membutuhkan janji-janji manis para capres-cawapres dalam melawan korupsi, karena pada kampanye sebelumnya mereka sudah jenuh dijejali soal ini. Rakyat perlu bukti, butuh tindakan konkrit, karena kenyataaannya sampai saat ini sulit dibasmi.
Tidak ada kata lain, dibutuhkan pemimpin yang tidak hanya mampu menggelorakan semangat melawan korupsi tanpa pandang bulu, tanpa kompromi dengan menggerakkan lembaga yang telah dibentuk secara efektif, tetapi sekaligus memberikan contoh tidak terlibat dalam masalah ini. (**)
Tulisan diambil dari fokus KCM, Sabtu, 05 Juni 2004, 05:25 WIB