Johar Arifin Harus Seperti Busyro Muqoddas
RILIS BERSAMA 11 Juli 2011
Kongres PSSI di Solo telah terpilih Prof. Johar Arifin sebagai ketua umum PSSI. Walaupun figur ini dinilai reformis dan anti status quo, supporter diantaranya SOS (save Our Soccer), ASI (Aliansi Suppoter Indonesia), CORNEL(,Community Relation Netter Liga Indonesia), ASSBI (Asosiasi Sekolah Sepakbola Indonesia) dan pecinta sepakbola Indonesia dalam konsolidasi pasca kongres menyatakan bahwa : REVOLUSI BELUM SELESAI. Dan akan terus mengawal kepemimpinan PSSI selam empat tahun kedepan. Selain itu juga ada beberapa rekomendari atau Pekerjaan Rumah (PR) yang harus segera diselesaikan oleh ketua umum PSSI yang baru, yaitu diantaranya :
Apung Widadi dari SOS berpendapat; bahwa Johar Arifin Harus seperti Busyro Muqqodas dimana berani menangkap dan memenjarakan koruptor dan penjahat di sepakbola. Seperti diketahui sepakbola kita rentan akan korupsi dana APBD dan pengaturan skor. Oleh karena itu selain membuat sistem, Johar harus berani menangkap aktor-aktor perusak sepakbola Indonesia.
Kedua, Johar harus segera mematuhi permendagri nomor 22 tahun 2011 dimana sesegera mungkin melaksanakan sepakbola tanpa APBD. Hal ini penting dan menjadi prioritas karena permendagri tersebut berlaku mulai 1 Januari 2012.
Sedangkan, Helmi Atmaja dari ASI berpendapat bahwa Kompetisi Sepakbola Indonesia harus segera diperbaiki. Badan Liga harus diisi oleh orang-orang bersih. Sehingga tidak ada pengaturan skor,suap, yang akan menyebabkan supporter bentrok. Disisi lain, fasilitas stadion juga harus diperbaiki oleh PSSI, Klub dan pemerintah. Sudah saatnya sepakbola kita memasuki era Industri sepakbola, supporter nyaman, prestasi bagus dan Timnas yang yahut.
Sedangkan Nanang Ariadi, dari Cornel menyatakan bahwa Johar adalah satu-satunya calon ketua umum PSSI yang pertama menandatangani pakta integritas, sehingga Johar harus mematuhi pakta integritas. Dan Cornel akan mengawasi, serta menegur jika ada poin pakta integritas yang dilanggar oleh pengurus PSSI selama empat tahun kedepan.
Selain itu, Taufik Jursal dari ASSBI juga menyatakan bahwa PSSI harus serius dan mengedepankan pendidikan pemain sepakbola usia dini. Kompetisi reguler untuk SSB diseluruh Indonesia harus diciptakan. Seperti di Jepang, cara ini bisa dilakukan lewat pembinaan disekolah-sekolah. Disisi lain, Kompetisi piala Soeratin Harus diselamatkan, dengan mengelola secara profesional dan fair. Hal ini karena dua alasan, pertama karena piala Soeratin adalah titik tolak pemain muda bisa bermain di level profesional tau tidak, yang kedua untuk menghormati perjuangan Almarhum Soeratin yang telah menjadikan sepakbola sebagai alat perjuangan bangsa.
Kesimpulan dari konsolidasi pasca Kongres adalah, Johar Arifin Harus menyusun kepengurusan bersih dan segera membuat program seratus hari. Jelas program dan sesuai dengan prioritas tuntutan pecinta sepakbola. Hal ini penting agar kepengurusan PSSI menjadi lebih progresif dan visioner. Tidak hanya menuntut, kami pun siap memberikan masukan jika diminta oleh Johar Arifin. Karena kami mempunyai kajian dan riset untuk sektor-sektor prioritas seperti yang kami sampaikan diatas.
Apung Widadi (S0S: 082136899905
Helmi Atmaja (ASI) : 62168865841
Ali Nursahid (ASI) : 08568997483
Nanang (Cornel) : 081586668917
Taufik (ASSBI) : 08561230842