Kepuasan atas Kinerja Pemerintahan Turun

Kelompok Menengah yang Paling Tidak Puas

Kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono turun dibandingkan saat pemilu lalu hingga kisaran 70 persen. Penurunan kepuasan masyarakat itu terlihat dari survei yang dilakukan Litbang Kompas, Lembaga Survei Indonesia, dan Indobarometer.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Kuskridho Ambardi di Jakarta, Rabu (27/1), mengatakan, kelompok yang paling tak puas atas kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono adalah kelompok menengah dan terdidik serta berpendidikan minimal SLTA. Mereka berada di Jawa dan Bali. Ketidakpuasan tinggi juga ditunjukkan responden yang mengikuti kasus unsur pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah, serta kasus Bank Century.

Tingkat kepuasan publik atas kinerja Yudhoyono berdasarkan jajak pendapat dan survei Litbang Kompas, LSI, serta Indobarometer, pada Januari 2010, adalah 59,1 persen, 70 persen, dan 74,5 persen. Tingkat kepuasan pada survei sebelumnya dari ketiga lembaga itu secara berurutan adalah 88,2 persen (Juli 2009), 85 persen (Juli 2009), dan 90,4 persen (Agustus 2009).

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyatakan, penurunan kepuasan publik itu karena survei lebih menekankan pada kasus Bibit-Chandra dan Bank Century. Padahal, banyak program pemerintah dalam 100 hari yang berjalan baik, tetapi tidak dijadikan acuan.

”Presiden sudah bersikap jelas dalam kedua kasus itu. Harusnya keberhasilan yang lain diungkapkan juga,” kata Julian.

Namun, Plt Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman menegaskan, kritikan kepada Presiden dan pemerintah tidak perlu ditanggapi defensif oleh orang di sekitar Presiden. ”Jika pemerintahan baik, itu kewajiban. Namun, kalau buruk, harus dikritisi,” katanya.

Fungsionaris Partai Golkar, Jeffrie Geovanie, mengakui, tingkat kepuasan 70 persen atas kinerja Presiden masih tinggi. Namun, ketidakpuasan kelompok menengah itu harus diwaspadai.(mzw/nwo/gre)

Sumber: Kompas, 28 Januari 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan