Ketua MPR Hidayat Nur Wahid Tergolong Pejabat Termiskin
Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid tergolong pejabat tinggi negara yang paling kecil harta dan kekayaannya, dibandingkan dengan para pejabat tinggi negara lainnya.
Berdasarkan laporan Ketua MPR dan 12 menteri/pejabat setingkat menteri Kabinet Indonesia Bersatu yang diumumkan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPTPK), kemarin, kekayaan Hidayat Nur Wahid hanya Rp233,269 juta serta US$15 ribu. Nilai kekayaan Hidayat itu lebih kecil dari kekayaan Menteri Pertanian Anton Apriyantono Rp300-an juta, yang telah diumumkan lebih dulu oleh KPK.
Sementara, dari 12 menteri/pejabat setingkat menteri yang diumumkan harta kekayaan kemarin, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Alwi Abdurrahman Shihab memiliki kekayaan yang paling tinggi yaitu mencapai Rp18,609 miliar beserta US$210.980, dibandingkan dengan 11 menteri/pejabat setingkat menteri lainnya.
Pengumuman kekayaan pejabat di kantor KPK, Jalan Veteran itu, kemarin, dihadiri dua orang menteri yang menyampaikan langsung jumlah kekayaan masing-masing. Kedua menteri itu adalah Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah dan Menteri Perhubungan Hatta Radjasa. Kedua menteri itu juga didampingi Wakil Ketua KPK Sjahrudin Rasul.
Hatta Radjasa dalam penjelasannya menyatakan, total kekayaannya saat ini Rp9.635.063.000 dan US$10 ribu. Jumlah kekayaannya saat ini meningkat bila dibandingkan dengan kekayaannya yang didaftarkan pada tahun 2001. Pada tahun 2001, tercatat kekayaan mantan Menristek ini sebesar Rp7.108.000.000.
Tetapi, Hatta buru-buru menjelaskan mengapa terjadi lonjakan kekayaannya. Menurut Sekjen DPP Partai Amanat Nasional ini, peningkatan itu lebih dikarenakan terjadinya perubahan nilai jual objek pajak (NJOP) rumah dan tanah.
Juga perkembangan dari deposito saya, kata Hatta.
Sementara itu, Mensos Bachtiar Chamsyah menjelaskan, harta tidak bergerak yang dimilikinya saat ini sebesar Rp1,7 miliar. Sedangkan kekayaan berupa alat transportasi bernilai Rp620 juta. Kekayaan dalam bentuk peternakan udang sebesar Rp450 juta. Harta-harta lainnya senilai Rp13.800.000, giro Rp845.440.129. Total harta keseluruhan saat ini sebesar Rp3.629.240.129.
Saya memiliki utang Rp205 juta. Jadi, total harta setelah dipotong utang menjadi Rp3.424.240.129, ungkap Bachtiar.
Menurut Bachtiar, utang ini berasal dari utang dagang yang dimiliki keluarganya karena istri dan anak-anaknya berbisnis. Kalau dalam berbisnis, utang itu hal yang biasa. Utang itu berasal dari situ, kata Bachtiar.
Berdasarkan keterangan dari KPK, hingga saat ini, masih ada tujuh laporan jumlah harta kekayaan menteri Kabinet Indonesia Bersatu yang belum diumumkan pada Tambahan Berita Negara. Selanjutnya, hal itu ditindaklanjuti dengan pengumuman kepada publik. Kini, dalam status persiapan untuk diumumkan, satu laporan seorang menteri. Lalu, enam menteri lainnya masih dalam proses verifikasi laporan kekayaan mereka.(Ims/P-3)
Sumber: Media Indonesia, 23 Desember 2004