Koruptor Besar Masih Bebas
Pemberantasan korupsi yang dilakukan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla dinilai belum tuntas. Sebab, hanya koruptor kecil yang diproses, sementara koruptor besar dibiarkan bebas.
Demikian ditandaskan oleh Mantan Ketua MPR RI Amien Rais, saat menjadi pembicara dalam pengajian umum di Gedung Muhammadiyah Pekajangan, Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Minggu (19/12) malam.Selain korupsi, dia menilai banyak masalah lain yang jadi penyebab terpuruknya Indonesia. Di antaranya, ambruknya ekonomi, banyaknya pengangguran, maraknya pembalakan liar, pencurian ikan di laut, sampai lemahnya pertahanan militer.
Meskipun sedang mengalami berbagai masalah, dia mengajak seluruh yang hadir untuk tetap optimis dan sabar. Sebab, pesimisme ikut memperparah krisis. Amien mengajak warga Muhammadiyah untuk tetap meningkatkan amal sholeh secara kolektif, sehingga bermanfaat bagi bangsa. Sebuah organisasi tegas dia, akan eksis jika terbukti bermanfaat.
Yang diberantas hanya koruptor kelas ayam sayur, sementara koruptor besar yang menyelewengkan uang negara triliunan dibiarkan bebas, tandasnya. Bukti bahwa pemberantasan korupsi belum berhasil, kata Amien, ditunjukkan oleh data yang dilansir sebuah lembaga penelitian Asia Pasifik di Singapura pada awal Desember lalu. Lembaga itu menyebutkan Indonesia sebagai negara terkorup di Asia Pasifik, tegasnya.
Indonesia yang ditempatkan di peringkat paling atas sebagai negara terkorup mendapatkan nilai 9,44. Nilai itu mendekati sempurna, yaitu 10. Sedangkan Singapura di peringkat pertama dengan nilai 0,82.(G16-58)
Sumber: Suara Merdeka, 20 Desember 2005