KPK Dalami Pertemuan Four Seasons
“Semua didatangi,dilobi satu-satu.”
Komisi Pemberantasan Korupsi akan mendalami laporan tentang adanya pertemuan lobi antara sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu di Hotel Four Seasons, Jakarta.
Pertemuan itu diadakan guna membahas penambahan anggaran dana stimulus fiskal Rp 2 triliun. "KPK masih mengumpulkan keterangan," ujar Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan Mochamad Jasin di Jakarta kemarin.
Abdul Hadi Djamal, tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan dermaga dan bandar udara di Indonesia bagian timur, kembali mengungkap keterlibatan Anggito. Kali ini ia menunjuk Anggito sebagai orang yang mengetahui soal anggaran pembangunan infrastruktur perhubungan berbiaya Rp 100 miliar itu. "(Dana optimalisasi) itu sangat detail dan waktunya terbatas," katanya sebelum diperiksa KPK kemarin. "Jadi, yang patut menjelaskan itu saya kira Pak Anggito."
Ia tidak menyebutkan siapa yang mengusulkan proyek Rp 100 miliar itu, karena banyak yang mengajukan dan merupakan wacana terbuka. Pembahasan dilakukan setelah rapat kerja dengan Departemen Perhubungan dan usulan kemudian disetujui Panitia Anggaran. "Anggaran itu yang tanda tangan adalah pimpinan," katanya.
Pekan lalu anggota DPR dari Partai Amanat Nasional itu mengatakan Anggito melobi anggota Dewan di Hotel Borobudur dan hadir pada pertemuan di Hotel Four Seasons untuk membahas penambahan anggaran dana stimulus Rp 2 triliun.
Anggito, dalam pernyataan tertulis, Senin lalu, membenarkan adanya pertemuan di Four Seasons, tapi ia mengaku saat itu hanya diminta menjelaskan tentang undang-undang yang mengatur dana stimulus tersebut.
Menurut Hadi Djamal, pertemuan di Suite Room lantai 12 Four Seasons pada 19 Februari pukul 22.00 itu juga dihadiri pengusaha serta anggota Panitia Anggaran DPR, seperti Rama Pratama (Partai Keadilan Sejahtera) dan Jhonny Allen Marbun (Partai Demokrat).
Ia menambahkan, Anggito juga melobi anggota Dewan di Hotel Borobudur, Januari lalu. "Kalau yang Borobudur itu saya sendiri (yang ditemui Anggito), tapi semuanya didatangi, dilobi satu-satu," kata Hadi.
Pernyataan Hadi Djamal dibantah Rama Pratama. Ia mengaku tidak tahu-menahu ada pertemuan di Borobudur. Meski membenarkan hadir di Four Seasons, ia menyatakan pertemuan itu tak ada kaitannya dengan kasus tertangkap tangannya Hadi. "Seperti yang dinyatakan Pak Anggito," katanya.
Menurut Anggito, pertemuan tidak membicarakan perincian proyek dan kegiatan tertentu. Dalam forum itu, anggota Panitia Anggaran hanya menyampaikan pandangan dan usulan optimalisasi stimulus.
Hadi Djamal ditangkap KPK pada awal Maret lalu setelah menerima uang dari seorang kontraktor rekanan Departemen Perhubungan. Uang itu diduga sebagai suap untuk memuluskan proyek pembangunan dermaga dan bandar udara di kawasan timur Indonesia. CHETA NILAWATY | EKO ARI WIBOWO
Sumber: Koran Tempo, 25 Maret 2009