KPK Periksa Gubernur 14 Jam
Danny dianggap tahu proyek pengadaan alat.
Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan mengaku pemeriksaan dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada Selasa siang sampai Rabu dini hari di Markas Kepolisian Daerah Jawa Barat terkait dengan proyek pengadaan alat. Dia dimintai keterangan tentang pejabat fungsional Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.
Selain Danny, pejabat provinsi yang diperiksa antara lain Kepala Dinas Pendapatan Daerah Wahyu Kurnia, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Idjudin Budhyana, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Abdul Wachyan, serta mantan Asisten Bidang Administrasi Warma Sutarma dan Chumaedy Syafruddin.
Meski demikian, Danny enggan memberikan keterangan lebih jauh. Dia mengatakan pemeriksaan selama 14 jam itu sekadar pertemuan antara dia dan teman-temannya dari KPK. Kami hanya ngobrol-ngobrol, kata dia setelah membuka Cooperative Fair di Lapangan Gasibu, Bandung, kemarin.
Danny menolak berkomentar saat ditanyai soal keterkaitan pemeriksaan dirinya dengan laporan Bandung Institute of Governance Studies (BIGS). Lembaga ini menduga terjadi markup sebesar Rp 40 miliar dalam pengadaan kendaraan dan alat berat. Danny mengatakan hal itu baru dugaan. Harus ada pembuktiannya, kata dia.
Pada 8 Juni 2005, Bandung Institute of Governance Studies dan Forum Aspirasi Guru Indonesia (FAGI) Kota Bandung melaporkan dugaan penggelembungan pengadaan alat berat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Pengadaan alat berat ini didanai anggaran belanja daerah tahun 2004.
Direktur Eksekutif BIGS Dedi Haryadi dan Ketua FAGI Kota Bandung Agus Setia Mulyadi mengatakan proyek pengadaan itu mencapai Rp 100,59 miliar. Lembaga ini menemukan perbedaan antara harga barang yang tercantum dalam Dokumen Anggaran Satuan Kerja dan harga versi BIGS untuk semua jenis item barang.
Menurut taksiran BIGS, pengadaan semua barang tersebut hanya membutuhkan dana Rp 60,225 miliar. Jadi penggelembungannya sekitar 40 persen, ujar Dedi. Barang yang dibeli antara lain 25 unit ambulans tipe 115 ST 4 roda dan 2 unit pemadam kebakaran tipe Acrical Platform Snorkel Model MSA 25.
Sementara itu, Ketua Penyidik KPK Adi Deriyan, yang memeriksa Danny Setiawan, menolak menjelaskan materi pemeriksaan. Dia mengaku mengundang Danny untuk mengobrol. Dia mengaku tidak dalam kapasitas menjelaskan karena pertemuan itu baru pada tahap pengumpulan keterangan. RANA AKBARI FITRIAWAN | AHMAD FIKRI
Sumber: Koran Tempo, 7 Juli 2006