KSAD: Bisnis TNI AD Hasilkan Rp 30 Miliar per Tahun
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Ryamizard Ryacudu mengungkapkan, bisnis di lingkungan TNI AD, khususnya yang berasal dari yayasan-yayasan, hanya menghasilkan Rp 30 miliar per tahunnya. Itu kalau lagi untung. Mungkin jumlah itu nanti bisa berkurang lagi, katanya kepada Tempo di Markas Besar TNI AD, Jakarta.
Menurut Ryamizard, di lingkungan TNI AD kini hanya terdapat enam buah yayasan. Salah satunya adalah Yayasan Kartika Eka Paksi, yang membawahkan berbagai jenis usaha, katanya.
Uang sebesar Rp 30 miliar setahun itu, menurut Ryamizard, bagi dirinya secara pribadi merupakan jumlah besar. Namun, kata dia, jumlah itu tidak ada artinya jika dibagikan kepada semua prajurit TNI AD. Kalau dibagikan untuk prajurit, menjadi Rp 100 ribu seorang per tahunnya, ujarnya.
Karena itu, kata Ryamizard, hasil dari bisnis di yayasan-yayasan TNI AD akan diprioritaskan bagi prajurit yang lebih membutuhkannya. Misalnya, ujar dia, jika ada prajurit yang gugur dalam tugas, tentu istri dan keluarganya akan membutuhkan tempat tinggal. Begitu juga untuk membuat kaki palsu bagi prajurit yang kehilangan kakinya saat bertugas, katanya, Selasa (22/12)..
Ryamizard mempersilakan jika yayasan-yayasan itu nantinya akan diambil alih pemerintah. Sekarang (diminta) pun tidak apa-apa. Tapi, kalau ada prajurit yang perlu kaki palsu, harus bisa (pemerintah) sediakan, ujarnya sambil menekankan prajurit gugur karena menjalankan tugas negara. Dimas Adityo/Tempo
Sumber: Tempo Interaktif,Kamis, 23 Desember 2004 | 04:32 WIB