Kunjungan ke Mesir Tak Ada Masalah
Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat belum menemukan masalah dalam studi banding anggota Badan Urusan Rumah Tangga DPR ke Mesir, medio Desember 2005. Kami akan mengundang anggota Badan Urusan Rumah Tangga lainnya yang ikut ke Mesir, kata Ketua Badan Kehormatan DPR Slamet Effendy Yusuf di gedung MPR/DPR, Jakarta, kemarin.
Kemarin, Badan Kehormatan meminta keterangan Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR Rustanto Wahid dan anggota badan itu, Ebby Djauharie. Mereka menjelaskan semuanya dari awal. Berdasarkan penjelasan mereka, Slamet menyatakan belum ada masalah.
Menurut politikus Partai Golkar itu, Rustanto, politikus Partai Demokrat, menyatakan bahwa prosedur studi banding sesuai dengan Tata Tertib DPR. Ebby Djauharie, juga dari Golkar, yang bersama istrinya ke Mesir, malah balik bertanya, Apakah salah bila mengajak istri menggunakan duit pribadi? Padahal kode etik dalam Tata Tertib DPR mengatur larangan mengajak istri dan kerabat studi banding yang menggunakan uang negara.
Akibat studi banding ke Mesir, jabatan Rustanto sebagai Ketua Badan Urusan Rumah Tangga terancam dicopot oleh partainya. Dia akan jadi anggota biasa, ujar anggota Dewan Pakar Demokrat Sutan Batoegana. Menurut dia, sanksi juga akan diberikan kepada anggota Partai Demokrat lain yang ikut ke Mesir, yakni Denny Sultani.
Fraksi Demokrat, kata dia, melarang anggotanya pergi ke luar negeri. Fraksi hanya mengizinkan anggota di Badan Kerja Sama Antarparlemen yang ke luar negeri.
Pengurus pusat Demokrat juga berencana memanggil Ketua Fraksi Demokrat Sukartono Hadiwarsito, yang mengizinkan anggotanya ke Mesir. Sutan mengusulkan agar Sukartono diberi sanksi teguran tertulis. YOPHIANDI KURNIAWAN
Sumber: Koran tempo, 20 Januari 2006