Kupon Pendidikan; Pola Distribusinya Kabur
Pola distribusi vaucer atau kupon bantuan pendidikan masih kabur. Berapa lembar kupon yang telah disebarkan, berapa yang telah dicairkan, dan melalui pejabat mana saja, tak diketahui pasti.
Komisi X DPR yang membidangi pendidikan pun belum mendapat laporan Menteri Pendidikan Nasional Bambang Soedibyo. Namun, dari data yang diperoleh Kompas, sebagian besar kupon didistribusi oleh Mendiknas langsung ke sekolah-sekolah. Yang dibagikan oleh DPR hanya sebagian kecil.
Sekolah penerima mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas, negeri maupun swasta, seperti TK Sunrise International School atau SMA Muhammadiyah. Nilai kupon dari Rp 50 juta-Rp 600 juta.
Kepala SMAN I Imogiri Wiyono menyatakan pihaknya menerima Rp 375 juta, sedangkan SMA Muhammadiyah mendapat Rp 600 juta. Mendiknas menyerahkan di kantor bupati, ujarnya.
Sementara itu, distribusi kupon dari Depdiknas kepada politisi di DPR juga tidak hanya ke Komisi X, tetapi juga kepada Pimpinan DPR dan anggota komisi lain. Ketua DPR Agung Laksono berkilah, kupon itu diterima selaku Ketua Umum Kosgoro 1957.
Yusuf Macan Effendy atau biasa dikenal Dede Yusuf, anggota Komisi VII (F-PAN), kemarin, membenarkan bahwa dirinya pernah membagi-bagi kupon itu di daerah pemilihannya. Kupon itu tidak diberikannya langsung, tetapi melalui pejabat Depdiknas yang dia ajak. Tak sepeser pun masuk kantong saya. Beberapa anggota Komisi VII juga menerima kupon, katanya. (sut)
Sumber: Kompas, 10 November 2006