MA Studi Banding ke Luar Negeri
Studi banding dilakukan ke tujuh negara dan diikuti 35 orang.
Mahkamah Agung memberangkatkan sejumlah pejabatnya untuk studi banding ke Kairo, Mesir. Mereka rencananya akan meneliti pengadministrasian perkara di Mahkamah Agung Mesir. Mereka (rombongan) tiba di Kairo pada 27 Desember 2005, kata sumber Tempo di gedung Mahkamah Agung, Jakarta, kemarin.
Sumber Tempo lain menambahkan bahwa studi banding juga dilakukan ke Thailand, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Italia, dan Jerman. Pesertanya sekitar 35 orang, yang terdiri atas hakim agung, pejabat eselon II (setingkat direktur), serta pejabat eselon III (kepala subdirektorat dan kepala bagian).
Para pejabat itu diketahui pergi bersama istri masing-masing. Biaya tiket para istri ditanggung sendiri, tapi akomodasi nebeng suami mereka, kata sumber itu. Rombongan berangkat secara bergelombang. Rombongan terakhir berangkat pada Sabtu (24/12).
Menurut sumber itu, perjalanan ke luar negeri ini hanya untuk menghabiskan sisa anggaran Mahkamah Agung tahun 2005. Tahun ini, total anggaran lembaga itu mencapai Rp 1,2 triliun. Kendati sisa, tahun depan anggaran Mahkamah Agung dinaikkan menjadi Rp 2,1 triliun.
Tapi juru bicara Mahkamah Agung, Joko Upoyo Pribadi, mengaku tidak mengetahui kepergian anggota dan staf Mahkamah Agung ke luar negeri. Wah, saya tahunya malah dari Anda, kata Joko saat dimintai konfirmasi soal berita itu.
Berbeda dengan Joko, Ketua Muda Pengawasan Mahkamah Agung Gunanto Suryono membenarkan kabar tersebut. Menurut Gunanto, rombongan terdiri atas empat-lima orang pejabat struktural, bukan hakim agung.
Kegiatan yang dibiayai anggaran pendapatan dan belanja negara itu untuk melihat kondisi lembaga serupa di Mesir, sekaligus mengkaji kemungkinannya diterapkan di Indonesia. Tapi ia mengaku tak tahu nama-nama peserta dan jumlah biayanya.
Studi Banding, Gunanto menjelaskan, juga pernah dilakukan Mahkamah Agung ke negara lain, seperti Filipina dan Belanda. Dia ikut dalam kunjungan ke kedua negara itu. Hasilnya ya seperti yang Anda lihat sekarang, ujarnya.
Gunanto selanjutnya meminta Tempo menanyakan soal itu ke Sekretaris Mahkamah Agung Rum Nessa. Namun, Nessa tak dapat dihubungi karena ikut dalam rombongan yang ke Mesir. Menurut stafnya, dia berangkat ke Mesir pada 26 Desember dan akan kembali pada Januari 2006.
Studi banding ke Mesir itu, menurut sumber Tempo, akan berlangsung hingga 4 Januari. Setiba di Kairo, rombongan disambut Direktorat Kerja Sama Internasional dan Kebudayaan Kementerian Kehakiman Mesir.
Kemarin mereka bertemu dengan El-Bishri esh-Shourebgi, Asisten Menteri Urusan Komisi Penyelesaian Perkara Kementerian Kehakiman Mesir. Pada hari yang sama, rombongan juga bertemu dengan Dr Adel Omar Sharief, Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Mesir. THOSO PRIHARNOWO | ENDRI KURNIAWATI | EDY CAN
Sumber: Koran Tempo, 29 Desember 2005