Mahasiswa Nilai DPRD Banten Mandul
Rapat paripurna DPRD Provinsi Banten dengan agenda penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Banten tahun 2010 diwarnai pelemparan selebaran berisi kritik oleh para mahasiswa ke arah kursi-kursi puluhan anggota DPRD.
Mereka menilai DPRD Banten mandul, hanya duduk manis, dan menjadi pendengar setia eksekutif, serta tidak berani bersuara lantang membela kepentingan rakyat.
Aksi itu terjadi saat Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sedang membacakan laporannya di podium Gedung DPRD Banten, Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten, Kota Serang, Banten, Selasa (12/4).
Sebuah spanduk berisi kecaman terhadap kinerja DPRD Banten dibentangkan. Aksi ini hanya berlangsung sekitar satu menit karena petugas pengamanan dalam DPRD Banten langsung menggiring mahasiswa keluar ruang sidang. Atut terus membacakan laporannya.
”Ini bagian mosi tidak percaya kami kepada DPRD Banten. Kami menilai kebijakan budgeting dan kontrol Dewan tidak berpihak pada kepentingan rakyat,” kata Usep, seorang mahasiswa.
Pertanyakan dana hibah
Mahasiswa juga mempertanyakan anggaran dana hibah tahun 2011 sebesar Rp 340,46 miliar yang hingga sekarang belum jelas rinciannya.
Nilai dana hibah yang disebutkan mahasiswa itu berbeda dengan belanja hibah yang tercantum pada APBD Provinsi Banten tahun 2011 yang besarnya Rp 301,663 miliar.
Menurut Ketua DPRD Banten Aeng Haerudin, panitia khusus akan meneliti laporan penggunaan hibah tahun 2010. ”Kalau di lapangan tidak sesuai dengan ketentuan yang disepakati, DPRD berkewajiban menegur agar itu diperbaiki sesuai ketentuan,” kata Aeng.
DPRD Banten juga akan menanyakan kepada Sekretaris Daerah Provinsi Banten nama-nama calon penerima dana hibah tahun anggaran 2011.
”Hibah itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Aeng.
Sementara itu, laporan Gubernur Banten menyebutkan adanya peningkatan indeks pembangunan manusia tahun 2010 sebesar 70,56 persen dan tahun 2009 sebesar 70,06 persen.
Jumlah penduduk miskin juga disebutkan menurun, dari 788.067 jiwa tahun 2009 menjadi 758.200 jiwa tahun 2010. (CAS)
Sumber: Kompas, 13 April 2011