Marzuki Alie Tak Mau Disalahkan Lambannya Timwas Century
Rekomendasi Pansus Century semakin tak terdengar. Ini karena Tim pengawas (Timwas) yang dibentuk DPR untuk memantau penyelesaian skandal bailout Rp 6,7 triliun itu kian tidak bergereget.
Meski mengakui tensi pengawasan menurun, Ketua Timwas Marzuki Alie tak mau disalahkan. ''Pimpinan timwas memang bergantian. Pergantian dari Pak Pram (Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Red) ke saya belum diinfokan kepada saya karena masa reses,'' katanya saat dihubungi kemarin (20/7).
Masa sidang DPR yang baru dibuka 12 Juli lalu relatif singkat. Para wakil rakyat akan kembali reses pada 30 Juli mendatang. Saat ini, Marzuki tengah menjalankan kunjungan kerja ke luar negeri, yakni ke Jenewa, Swiss. Karena itu, kinerja dan tensi timwas Century seperti menurun.
''Saya ada tugas sidang parlemen dunia di Jenewa,'' kata Marzuki yang juga menjabat ketua DPR itu. Menurut dia, sesuai kesepakatan, bila berhalangan, pimpinan dewan berikutnya bisa mengambil alih timwas.
Saat dibentuk, pimpinan dewan pertama yang memimpin timwas adalah Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar (FPG) Priyo Budi Santoso. Sebulan kemudian digantikan Wakil Ketua DPR dari FPDIP Pramono Anung. Nah, saat ini giliran Marzuki Alie. Setelah itu Wakil Ketua DPR dari FPAN Taufik Kurniawan atau Wakil Ketua DPR dari FPKS Anis Matta.
''Bagaimanapun, kami tetap konsisten untuk menyelesaikan masalah Century ini. Tapi, semua kembali kepada anggota timwas karena pimpinan hanya mengoordinasi,'' tegas Marzuki yang juga wakil ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat itu.
Sebelumnya, Pramono Anung mengungkapkan, karena posisi ketua timwas dijabat bergilir di antara lima pimpinan dewan, kinerjanya bergantung iktikad politik masing-masing pimpinan. ''Kalau saya, pasti gas pol. Begitu berganti pimpinan, ya lamban lagi,'' ujar Pram -begitu dia biasa disapa.
Bambang Soesatyo, anggota timwas dari FPG, juga mengaku frustrasi melihat arah perkembangan kasus Century. ''Saat masa tugas timwas diputuskan tidak ada batas waktu dan pimpinannya digilir, itu sudah menjadi tanda-tanda pengaburan,'' ungkapnya.
Dia menyatakan, timwas merencanakan kembali memanggil KPK, jaksa agung, dan Kapolri pada 28 Juli atau dua hari sebelum DPR kembali memasuki masa reses.
Menurut dia, DPR ingin mendengarkan progress report dari berbagai lembaga penegak hukum tersebut dalam mengusut kasus Century. ''Sejauh ini kami belum melihat mereka mengerjakan sesuatu yang signifikan. Kepolisian sibuk dengan Ariel-Luna Maya, Bibit-Chandra, dan kejaksaan dengan Yusril. Jadi, belum ada pergerakan apa-apa,'' sindirnya (pri/c5)
Sumber: Jawa Pos, 21 Juli 2010