Megawati Sentil KPK Soal Nunun
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyentil Komisi Pemberantasan Korupsi karena tak juga berhasil menemukan Nunun Nurbaetie, orang yang diduga mengalirkan cek pelawat pada pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004. "Sampai hari ini, kok pemberi suapnya tidak tertangkap juga," ujarnya dalam pidato pembukaan Rapat Koordinasi Bidang Politik dan Hubungan Lembaga PDIP di Jakarta kemarin.
Dalam kasus cek pelawat, sejumlah politikus dari PDIP telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh komisi antikorupsi. Sebab, mereka diduga menerima cek pelawat untuk memenangkan Miranda S. Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior BI. Bahkan sebagian berkas mereka sudah dinyatakan lengkap, seperti Panda Nababan, Willem Tutuarima, Agus Condro, Max Moein, Rusman Lumbantoruan, dan Poltak Sitorus.
Mengenai hal ini, Mega mengatakan siap bersikap adil. "Kalau mereka secara hukum formal bisa dibuktikan bersalah, silakan diproses," kata dia, "tapi, kalau mereka menjadi korban politik, akan kami bela mati-matian."
Menurut Mega, penangkapan terhadap Panda dan kawan-kawan serta masih bebasnya Nunun Nurbaetie merupakan bentuk ketidakadilan. "Ini ketidakadilan yang saya protes," ujarnya.
Juru bicara KPK, Johan Budi, Rabu pekan lalu, mengakui bahwa belum berhasilnya penyidik menghadirkan Nunun merupakan kendala yang dihadapi lembaganya dalam mengusut skandal cek pelawat. Meski begitu, penyidik akan bekerja keras mengungkap perkara suap tersebut. "Percayalah, kami bekerja keras dalam kasus ini, teman-teman media juga mengawasi kan," ujarnya. FEBRIYAN | CORNILA DESYANA
Sumber: Koran empo, 29 Maret 2011