MK Bentuk Pemeriksa
Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD membentuk tim investigasi internal untuk menyelidiki rumor seputar keberadaan mafia kasus di tubuh MK. Mahfud menunjuk pengamat hukum tata negara, Refly Harun, untuk memimpin kerja tim investigasi.
Menurut Mahfud kepada pers saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (28/10), Refly dipilih karena diduga mengetahui praktik-praktik tersebut. Sebelumnya rumor keberadaan mafia kasus di MK sudah beredar. Bahkan, Ketua MK pernah menantang siapa saja yang mengetahui dan dapat membuktikan keberadaan mafia kasus untuk menghadap kepadanya.
Kabar adanya uang di balik penanganan perkara di MK juga pernah ditulis oleh Refly Harun di kolom Opini Kompas edisi 25 Oktober 2010. Artikel berjudul ”MK Masih Bersih?” itu menguraikan sejumlah informasi yang pernah didengar Refly mengenai hal tersebut. Misalnya, ia mengaku pernah mendengar ada pihak yang menghabiskan uang Rp 10 miliar hingga Rp 12 miliar untuk beperkara di MK.
Ia juga mengaku pernah mendengar pengakuan seseorang yang dimintai menyetor dana Rp 1 miliar kepada seorang hakim MK. Permintaan itu ditunggu hingga sore hari menjelang pembacaan putusan. Ia pun mengaku pernah melihat dengan mata kepala sendiri tumpukan uang senilai Rp 1 miliar yang menurut pemiliknya akan diberikan kepada MK. Dalam tulisannya itu Refly menyarankan Mahfud membentuk tim investigasi internal.
Usulan Refly langsung direspons Mahfud. Ia membentuk tim investigasi sekaligus menunjuk Refly untuk memimpinnya. MK bersedia membiayai dan memfasilitasi kerja investigasi dalam jangka waktu sebulan.
Untuk melaksanakan kerja tersebut, Mahfud memberikan kewenangan kepada Refly untuk mengusulkan dua anggota. ”Di bawah jaminan Ketua MK, ia boleh mengonfirmasi siapa pun di MK terkait informasi-informasi tersebut,” katanya.
Mahfud berjanji akan meneruskan temuan tim investigasi internal jika memang benar ada pegawai MK yang terlibat mafia. Ia pun bersedia mengantarkan langsung pejabat MK tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi jika terbukti terlibat mafia.
Namun, Mahfud juga meminta, apabila ternyata hasil investigasi berbicara lain atau tidak menemukan, Refly pun harus mengumumkan kepada publik tentang hal tersebut. ”Ia harus sportif,” kata Mahfud.
Refly Harun mengaku sudah dihubungi Mahfud dan menyatakan bersedia mengemban tugas itu. Namun, ia kaget ketika Mahfud memublikasikan pembentukan tim tersebut.
Ditanya tentang rencana kerja, Refly mengaku belum memikirkannya. Dalam bayangannya, tim hanya bertugas mengumpulkan informasi soal isu mafia hukum di tubuh MK. Ia berencana menemui sejumlah orang yang diduga mengetahui praktik-praktik tersebut. (ANA)
Sumber: Kompas, 29 Oktober 2010