Pansus Bank Century; Keputusan Pengaruhi Suara 2014
Keputusan partai politik terkait kasus pemberian dana talangan atau bail out Bank Century akan memengaruhi perolehan suara pada Pemilihan Umum 2014. Oleh karena itu, politisi harus berhati-hati dan jangan sampai melawan kehendak publik.
Pendapat itu disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung dalam diskusi di Jakarta, Selasa (9/2). Karena penyelidikan oleh Panitia Khusus DPR tentang Hak Angket Bank Century dilakukan secara terbuka, publik dengan mudah mengawasi kinerja Pansus.
”Kalau salah dan tidak sesuai dengan keinginan publik, kepercayaan publik terhadap partai itu bisa turun,” katanya. Oleh karena itu, Akbar mengingatkan politisi, khususnya anggota Pansus, untuk berhati-hati. Jangan sampai keputusan yang diambil tidak didasarkan pada data dan fakta yang ditemukan dalam penyelidikan.
Mantan Ketua DPR itu menilai ada tiga hal yang harus diungkap Pansus. Ketiganya adalah proses merger tiga bank menjadi Bank Century, pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek, dan keputusan pemberian dana talangan. Saat ini tujuh dari sembilan fraksi di DPR menyatakan ada penyimpangan dalam kebijakan bail out itu. Hanya dua fraksi yang menyatakan tak ada kesalahan dalam pemberian dana talangan Rp 6,7 triliun itu.
Tanggung jawab BI
Sebaliknya, anggota Pansus Bank Century dari Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Akbar Faisal, menegaskan, Bank Indonesia (BI) adalah lembaga yang paling bertanggung jawab dalam pemberian dana talangan itu. ”Pansus tinggal mencari siapa yang memotori tindakan penyimpangan itu,” ujarnya.
Menurut dia, Pansus tidak bekerja untuk mencari kesalahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, apalagi melakukan pemakzulan. Penyelidikan Pansus ditujukan untuk mengungkap ada atau tidaknya kesalahan dalam bail out.
Sebagian besar fraksi menyatakan ada kesalahan dalam bail out. Bahkan, Fraksi Hanura menemukan 62 kesalahan yang dikategorikan tindak pidana perbankan dan korupsi.
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Firmansyah berharap kasus Bank Century dapat segera diselesaikan. Pasalnya, kasus itu menyita perhatian pemerintah sehingga banyak permasalahan bangsa yang terabaikan.
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang secara terpisah di Jakarta, Selasa, mengingatkan, citra parpol dan DPR dipertaruhkan dalam kasus Bank Century. Kalau parpol tidak konsisten dalam kesimpulannya, citra partai dan DPR akan menjadi taruhannya.
”Penyampaian kesimpulan awal adalah alat kontrol bagi publik, apakah parpol konsisten dengan sikap mereka atau hanya sekadar memperjuangkan kepentingan politik mereka,” kata Sebastian.
Jika kesimpulan akhir fraksi nantinya berbeda dengan kesimpulan awal, citra partai itu lima tahun ke depan akan menjadi taruhannya. ”Partai harus memilih, demi kepentingan sesaat dengan mempertahankan menteri mereka di kabinet atau demi dukungan bagi partai pada pemilu mendatang. Sikap konsisten partai akan menjadi investasi jangka panjang partai,” katanya.
Partai yang paling hancur kredibilitasnya bila kesimpulan mereka berubah adalah partai yang tergabung dalam partai oposisi. (nta/mzw)
Sumber: Kompas, 10 Februari 2010