Pelesir DPR di Masa Reses Rp 12 Miliar
Dewan Perwakilan Rakyat disinyalir menghabiskan dana Rp 12 miliar untuk studi banding selama masa reses. Tiga komisi di parlemen dan Badan Urusan Rumah Tangga diduga menggunakan dana itu untuk kunjungan ke empat benua.
Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menemukan 50 legislator bakal jalan-jalan ke empat benua dalam rentang waktu kurang dari sebulan. "Hanya dengan waktu satu bulan, anggota DPR menghabiskan pajak publik sebesar Rp 12 miliar," ujar Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi, dalam siaran persnya kemarin. "Cuma Benua Afrika saja yang tak mereka kunjungi."
Menurut dia, Fitra mencatat 11 anggota Komisi I, yang membidangi pertahanan dan keamanan, berkunjung ke Turki, Rusia, Prancis, Spanyol, dan Amerika Serikat. Pelesiran itu menghabiskan dana sekitar Rp 5,6 miliar. Fitra juga mencatat 13 legislator Komisi X pergi ke Spanyol dan Cina, yang menghabiskan dana Rp 1,9 miliar. Selain itu, 13 anggota Komisi VIII pergi ke Cina dan Australia dengan dana Rp 1,4 miliar. Fitra juga mencatat Badan Urusan Rumah Tangga DPR melawat ke Inggris dan Amerika Serikat dengan dana Rp 3,5 miliar.
Fitra menilai, anggaran Rp 12 miliar itu sebetulnya bisa dipakai untuk 276 anak sekolah yang tidak mampu sekolah. Caranya, dengan beasiswa sebesar Rp 46 juta per anak.
Adapun Ketua Komisi X DPR Mahyuddin berkukuh bahwa studi banding ke luar negeri tetap diperlukan. "Kunjungan tidak usah dipermasalahkan. Kami kan harus memperluas wawasan," ujar dia saat dimintai konfirmasi kemarin.
Lagi pula, dia melanjutkan, setiap anggota Dewan diprogramkan untuk ikut dalam satu kunjungan studi banding ke luar negeri per tahun. Dia menjelaskan, dalam masa reses kali ini, 26 anggota komisinya bakal melawat ke Cina dan Spanyol.
Menurut dia, di dua negara itu para legislator akan mempelajari sistem yang berkaitan dengan bidang kerja mereka, yakni pendidikan, kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olahraga, serta perpustakaan. Mahyuddin mengatakan Cina dan Spanyol dinilai relevan untuk dikunjungi Komisi X. BUNGA MANGGIASIH
Sumber: Koran Tempo, 18 April 2011