Pemimpin Proyek Empat Rel Diganti
Pemimpin proyek double-double track atau rel empat jalur Departemen Perhubungan, Yoyo Sulaiman, diganti pada akhir Juli lalu.
Pemimpin proyek double-double track atau rel empat jalur Departemen Perhubungan, Yoyo Sulaiman, diganti pada akhir Juli lalu. Sudah diputuskan melalui SK (surat keputusan), tapi belum serah-terima, kata Ekrom Rosi, anggota Staf Tata Usaha Direktorat Jenderal Perkeretaapian Departemen Perhubungan, kemarin. Yoyo, kata Ekrom, digantikan Widodo, yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris proyek Jabotabek Departemen Perhubungan.
Ekrom mengemukakan, penggantian tersebut berkaitan dengan masalah di proyek itu. Namun, dia tak menyebutkan apakah hal itu terkait dengan dugaan korupsi di proyek rel empat jalur yang sedang ditangani Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Kalau masalah itu, saya tidak tahu, ujarnya.
Yoyo memang telah menjadi tersangka korupsi proyek rel itu. Nilai kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 2,2 miliar. Pembangunan rel empat jalur itu rencananya akan terbentang dari Manggarai sampai Cikarang. Pembebasan lahannya dilakukan sejak 2003. Belakangan, menurut warga Kampung Melayu dan Pisangan Timur, Jakarta Timur, jumlah uang ganti rugi yang mereka terima tidak sesuai dengan angka yang tertera di kuitansi pembayaran. Mereka pun memboyong kasus ini ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Laporan tersebut diproses Kejaksaan Tinggi DKI, yang menetapkan pemimpin proyek, Yoyo Sulaiman, sebagai tersangka pada 28 Oktober 2005. Lalu, pada 26 Desember 2005, bendahara proyek itu, Iskandar Rasyid, juga ditetapkan sebagai tersangka.
Meskipun Iskandar sudah menjadi tersangka, jabatannya di proyek tersebut hingga kini tidak dicopot. Pejabat yang lain tetap berada di posisinya, ujar Ekrom. ZAKY ALMUBAROK
Sumber: Koran Tempo, 28 Agustus 2006