Pengakuan Agus Condro; PDI-P Benarkan Pertemuan Dharmawangsa
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P membenarkan adanya pertemuan antara anggotanya yang duduk di Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat 1999-2004 dan calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, sebagaimana disampaikan Agus Condro Prayitno.
Sekretaris Jenderal PDI-P Pramono Anung menyatakan hal itu kepada pers, Kamis (28/8). Namun, Pramono menegaskan bahwa dalam pertemuan itu sama sekali tidak ada pemberian uang. ”Pertemuan seperti itu hal biasa,” ucapnya.
Menurut Pramono, pertemuan serupa juga selalu dilakukan sebelum melakukan uji kelayakan dan kepatutan pejabat negara lain, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepala Kepolisian Republik Indonesia, dan Gubernur Bank Indonesia. Tujuan pertemuan serupa untuk memperkenalkan calon sebelum diambil keputusan untuk dipilih.
Agus Condro, anggota DPR dari Fraksi PDI-P, saat diperiksa KPK mengaku menerima uang Rp 500 juta dari rekan sefraksinya, Dudhie Makmur Murod, tidak lama setelah pemilihan Miranda.
Agus meyakini uang Rp 500 juta itu terkait dengan pemilihan Miranda karena seminggu sebelum pemilihan, dia bersama anggota Komisi IX lain dari F-PDIP sempat dikumpulkan di ruang fraksi untuk memilih Miranda. Dalam pertemuan itu, Tjahjo Kumolo juga sempat menyampaikan bahwa Miranda bersedia memberikan dana sejumlah Rp 300 juta, bahkan lebih, jika diminta.
Pertemuan Dharmawangsa diadakan tiga atau empat hari setelahnya. Panda Nababan memimpin pertemuan itu dan dihadiri Miranda. Seingat Agus, pertemuan itu berlangsung hanya singkat, sekitar setengah jam.
Soal pertemuan di fraksi itu, Tjahjo telah membantah. Argumennya, saat itu, dia belum menjadi anggota Komisi IX, jadi tidak tahu-menahu hal itu. Pramono juga mengaku tidak mengetahui pertemuan itu.
Sementara itu, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar, Aulia Rachman, mendesak KPK segera memeriksa Miranda Goeltom dan semua anggota DPR yang hadir dalam uji kelayakan dan kepatutan Deputi Gubernur Senior BI. (sut)
Sumber: Kompas, 29 Agustus 2008