Persembunyian Nazaruddin Terdeteksi
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar mengaku sudah mengetahui persembunyian buron Komisi Pemberantasan Korupsi, M. Nazaruddin.
Menurut dia, dalam waktu dekat pemerintah akan mengirim tim khusus ke negara itu. "Tapi kami belum bisa sampaikan tempatnya di mana," kata Patrialis di kantornya kemarin.
Ia menjelaskan, tim itu akan berisi perwakilan dari Direktorat Jenderal Imigrasi dan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Rencana kepergian tim, ujarnya, merupakan bukti keseriusan pemerintah mencari tersangka kasus korupsi dalam proyek pembangunan wisma atlet SEA Games XXVI di Palembang, Sumatera Selatan, itu.
Ketua KPK Busyro Muqoddas membenarkan posisi Nazaruddin sudah terkunci. "Tapi saya belum bisa jelaskan secara detail," katanya kemarin. Menurut Busyro, KPK terus mengikuti pergerakan Nazaruddin ke mana pun dia pergi.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo juga tak menyebutkan di negara mana Nazaruddin bersembunyi. Menurut dia, perburuan terus dilakukan, termasuk lewat jalur Interpol. "Masih diselidiki," ujarnya di Hotel Bidakara, Jakarta.
Nazaruddin dan istrinya, Neneng Sri Wahyuni, terbang ke Singapura pada 23 Mei lalu, sehari sebelum pemerintah melarang dia bepergian ke luar negeri. KPK menetapkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Komisi Hukum--belakangan dipindah ke Komisi Energi--itu sebagai tersangka sejak 30 Juni lalu. Ia dikabarkan terus berpindah-pindah negara: dari Singapura, Vietnam, Malaysia, hingga Cina. Posisi terakhirnya, "Saya di Singapura," ujar Nazaruddin kemarin via pesan BlackBerry.
Sebelumnya, juru bicara Markas Besar Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, menyatakan Nazaruddin bermukim di sebuah negara yang tak sederhana dan sulit dimasuki. Atasan Boy, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam, menuturkan instansinya mengirim tim ke Singapura untuk membantu Interpol dan kepolisian Singapura mencokok Nazaruddin. Ia juga yakin Nazaruddin berada di Singapura karena paspornya sudah dibekukan sejak awal Juli lalu sehingga tak bisa keluar dari sana. ISMA S | SUKMA NL | RUSMAN P| RIKY F| JOBPIE S
Sumber: Koran Tempo, 26 Juli 2011