Polisi Usut Aliran Uang ke Susno
Uang miliaran rupiah dikirim lewat rekening pengacara.
Komisaris Jenderal Susno Duadji mendapat pukulan balik tak lama setelah membeberkan makelar kasus di kepolisian. Markas Besar Kepolisian RI kini menelisik aliran uang ke rekening mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri itu dengan total transaksi miliaran rupiah.
"Sekarang dalam tahap penyidikan," kata Brigadir Jenderal Raja Erizman, Direktur II Ekonomi Khusus Badan Reserse, kepada Tempo di Jakarta pekan lalu.
Raja adalah polisi yang dituding Susno menjadi makelar dalam penyidikan kasus dugaan korupsi dan pencucian uang oleh pegawai Direktorat Jenderal Pajak, Gayus Tambunan.
Sama dengan kasus Gayus, kasus yang kini menerpa Susno bersumber dari laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Laporan berjudul "Transaksi Keuangan yang Berindikasi Tindak Pidana Gratifikasi atas Nama Johnny Situwanda" itu kini sudah di meja para petinggi Markas Besar Polri.
Johnny, pengacara kelahiran Medan, disebut-sebut telah mengirim duit ke rekening Susno sekitar Rp 6 miliar dalam beberapa transaksi. Salah satu transaksi berjumlah Rp 1,525 miliar dari rekening di BCA. Ada pula pengiriman dari Bank Mandiri sebesar Rp 1,1 miliar. Kiriman fulus itu berlangsung ketika Susno menjadi Kepala Bareskrim.
Penelusuran polisi menyebutkan, ada aliran uang ke rekening Johnny, lalu mengalir lagi ke rekening Susno di BCA. Hulu uang itu adalah rekening di Haga Bank, yang sekarang beralih nama menjadi Rabobank.
Berdasarkan keterangan dalam bukti aplikasi pengiriman uang Haga Bank kepada Johnny pada 11 Maret 2008, fulus itu merupakan pembayaran dari PT BMP, sebuah perusahaan properti.
Indikasi permainan uang antara Susno dan Johnny terungkap pula dalam kasus korupsi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bengkulu Zulkarnain Muin. Sumber Tempo mengatakan Johnny dan Susno membantu Zulkarnain agar bebas atau setidaknya mendapat vonis ringan. Disebut-sebut, Zulkarnain mengirim Rp 150 juta ke rekening Johnny, lalu uang itu mengalir ke rekening Susno.
Susno mengaku tak gentar terhadap serangan balik itu. "Mereka kan penyidik, jadi langsung proses saja." Jika bukti-bukti kasus yang dituduhkan kepadanya itu kuat, kata Susno, polisi seharusnya langsung menangkap siapa saja yang terlibat. “Saya bisa mencium motifnya. Pengungkapan kasus-kasus ini untuk memecah konsentrasi dan membuat saya stres.”
Adapun Zulkarnain membantah punya kaitan dengan Johnny dan Susno. "Saya tidak pernah menggunakan jasa Johnny," kata Zulkarnain, yang kini menunggu putusan Mahkamah Agung.
Sedangkan Johnny belum bisa dimintai keterangan. Sampai tadi malam, dia tak merespons panggilan telepon dari Tempo. Ketika Tempo mengunjungi kantornya di Jakarta dan Medan, jawaban staf senada: Johnny sedang tidak di kantor. Wilman Marutar, anak buah Johnny di Medan, tak banyak bicara. "Bos bilang dia akan bicara. Tunggu saja waktunya," kata Wilman, Kamis lalu. SUNUDYANTORO | ALWAN RIDHA | PHESI ESTER J | SOETANA MONANG H | SUTJI D
Banyak Hulu, Satu Muara
Polisi terus mengusut dugaan aliran fulus ke rekening Susno Duadji. Uang berhulu dari banyak sumber itu sebagian disebut-sebut sempat singgah di rekening pengacara Johnny Situanda.
HULU:
* Little Giant Steel
* PT BMP
* Zulkarnain Muin (Rp 150 juta)
* Dana Pengamanan Pemilihan Gubernur Jawa Barat
* Anggoro Widjojo, PT Masaro Radiokom
REKENING:
* Haga Bank (kini Rabobank)
* Bank BCA (salah satu transaksi Rp 1,5 miliar)
* Bank Mandiri (salah satu transaksi Rp 1,1 miliar)
Johnny Situanda
Rekening:
BCA (total transaksi Rp 6 miliar)
HILIR:
Susno Duadji
Rekening:
BCA
SUMBER: MAJALAH TEMPO EDISI 5-11 MARET 2010
Sumber: Koran Tempo, 5 April 2010