Poltak Meninggal di Rutan
Terdakwa kasus dugaan suap cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) 2004 Poltak Sitorus meninggal dunia pada Selasa (24/5) pagi di Rumah Tahanan Negara Cipinang, Jakarta.
Poltak diduga meninggal karena serangan penyakit jantung. Namun, istri Poltak,Truciana Pasaribu, mengatakan selama ini suaminya itu tidak pernah mengeluh memiliki penyakit jantung.Poltak,ujarnya, hanya sering mengeluh menderita asam urat.“Bapak itu semuanya serbateratur makannya, tidurnya, jadi tidak mungkin terkena serangan jantung,” ungkap Truciana di Jakarta kemarin.
Kepala Rutan Cipinang Edi Kurniadi mengungkapkan, seusai berolahraga sekitar pukul 08.30 WIB, Poltak diketahui pingsan. Dia, ujarnya, sempat dilarikan ke klinik rutan. “Habis senam, terus main tenis meja, pingsan,”kata Edi ketika dihubungi SINDO .Menurut Edi,selama ini Poltak tidak pernah melaporkan adanya keluhan kesehatan.“ Datar-datar saja,”katanya.
Jenazah Poltak, lanjut Edi, akan diserahkan untuk uji forensik Rumah Sakit Polri sebelum diserahkan kepada keluarga. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya Poltak. Poltak merupakan politikus PDIP yang ikut terseret kasus dugaan suap cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior BI Miranda Swaray Goeltom.
Saat ini,kasus tersebut masih dalam proses persidangan. Seharusnya, pada Senin (23/5), Poltak mengikuti persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi bersama terdakwa lainnya, Agus Condro, Max Moein, Rusman Lumbatoruan, dan Willem Max Tutuarima.
Kasus dugaan suap cek perjalanan tersebut sejauh ini telah menjerat 26 politikus DPR periode 1999–2004. Sebelumnya, tersangka dugaan suap cek perjalanan lainnya yang juga dari PDIP,Jeffrey Tongas Lumban Batu, juga meninggal dunia sebelum disidangkan. epan hasyim siregar
Sumber: Koran Sindo, 25 Mei 2011