Presiden Bantu BUMN Hadapi Pengadilan Pers; Aparat Penegak Hukum Diminta Cermat
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji akan membantu para pimpinan badan usaha milik negara yang dituduh korupsi, padahal tidak korupsi atau yang merasa diadili oleh pers. Namun, Presiden minta aparat penegak hukum cermat dan tidak gegabah dalam menyidik seseorang yang diduga korupsi.
Apabila pimpinan BUMN, Saudara-saudara benar-benar tidak korupsi, tetapi dituduh korupsi, yang sering muncul bahkan kadang-kadang bukan trial by the court, tetapi trial by the press, hadapi dengan tegar dan kalau perlu sampaikan pada kami. Kewajiban saya dan pemerintah untuk menegakkan itu semua, ujar Presiden dalam sambutan pembukaan Forum Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta, Kamis (12/4).
Menurut Presiden, mereka yang salah harus ditindak, yang tidak salah tidak boleh diberi sanksi yang tidak semestinya. Salahnya kecil, hukumannya ringan, salahnya besar hukumannya berat, ujarnya.
Untuk menghindarkan penghakiman korupsi oleh media, Presiden minta aparat penegak hukum cermat dan tidak gegabah dalam melakukan tindakan. Harus mampu membedakan tindakan korupsi dan bukan. Jika ada kerugian karena risiko bisnis yang bisa saja terjadi di mana pun, tentu tidak serta-merta itu dianggap korupsi, ujarnya.
Kalau ternyata kerugian BUMN betul karena korupsi, penegakan hukum harus dilakukan secara tepat, adil, dan sehat. Dengan itu, penegakan korupsi tidak menimbulkan ketakutan dan keraguan pada pihak BUMN.
Pernyataan terkait korupsi ini disambut tepuk tangan meriah ratusan komisaris dan direksi BUMN yang hadir mengisi hanya separuh ruang peresmian yang dipersiapkan. Dari seluruh isi sambutan, soal korupsi ini yang banyak mendapat sambutan.
Intervensi kekuasaan
Untuk menghindarkan para direksi BUMN dari jeratan korupsi, Presiden menyarankan agar setiap keputusan bisnis diambil secara rasional. Selain itu, katanya, BUMN harus menolak intervensi kekuasaan dari mana pun saat setiap keputusan bisnis diambil.
Tidak perlu takut menghadapi tuntutan hukum jika menjalankan amanah dengan baik dan memang tidak melanggar hukum. Tidak perlu ragu bertindak, jangan takut untuk berbuat, jangan bersikap tidak mau mengambil risiko, ungkap Presiden. (INU/HAR)
Sumber: Kompas, 13 April 2007