Proyeksi Anggaran Pertahanan 2006 Rp 56 Triliun
Departemen Pertahanan memproyeksikan anggaran pertahanan untuk 2006 sebesar Rp 56 Triliun. Proyeksi anggaran untuk Departemen Pertahanan dan TNI ini telah diajukan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Departemen Pertahanan dan Bappenas sudah menyusun rencana pembangunan jangka menengah, kata Dirjen Perencanaan Sistem Pertahanan Departemen Pertahanan Mas Widjaja di Jakarta kemarin.
Menurut Widjaja, anggaran itu baru diajukan pihaknya ke Bappenas dan belum diajukan ke DPR. Proyeksi anggaran ini, kata dia, masih di tangan pemerintah dan masih menunggu pembahasan lebih lanjut antara Bappenas, Departemen Keuangan, dan Departemen Pertahanan. Jadi masih prematur, ujarnya.
Proyeksi anggaran 2006 ini, menurut Widjaja, merupakan harapan pihaknya untuk mendapatkan anggaran sebesar 1,8-2 persen dari produk domestik bruto. Ia berharap, PDB 2006 mengalami peningkatan sehingga anggaran pertahanan juga meningkat.
Rencana pembelian alat utama sistem senjata bagi TNI yang diproyeksikan di anggaran 2006, kata Widjaja, tak jauh berbeda dari anggaran 2005. Departemen Pertahanan, kata dia, masih menghadapi dua pilihan pembelian peralatan. Untuk menghadapi ancaman dari luar atau untuk masalah keamanan dalam negeri, ujarnya.
Dalam pandangan Departemen Pertahanan, kata Widjaja, ancaman dari luar tidaklah sebesar persoalan keamanan dalam negeri. Kalau asumsi ini betul, peralatan yang dibutuhkan adalah untuk mobilitas atau pengangkutan, kata dia.
Pos pembelian peralatan militer di anggaran 2005 ini, kata Widjaja, juga menggunakan pilihan prioritas itu. Untuk TNI AD, lebih diprioritaskan pembelian alat transportasi udara (helikopter) dan angkut darat. Untuk TNI AL, prioritasnya pembelian kapal landing platform dok untuk memindahkan pasukan dan kapal patroli cepat, serta perbaikan kapal corvet dan kapal selam.
Kapal patroli cepat lebih diprioritaskan karena sangat berguna untuk mengawasi masalah penyelundupan kayu dan pencurian ikan. Sementara itu, untuk TNI AU, prioritasnya adalah melengkapi radar dan pesawat angkut Hercules.
Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Effendy Choirie mengatakan, proyeksi anggaran sebesar Rp 56 triliun itu merupakan usulan yang diidealkan. Tapi, Departemen Pertahanan pasti menyadari usulan itu tidak akan terwujud tahun depan, kata dia.
Menurut dia, anggaran pertahanan sampai Rp 50 triliun itu kemungkinan baru bisa dicapai lima tahun ke depan. Tahun depan paling peningkatan sekitar Rp 5 triliun saja atau menjadi sekitar Rp 25 triliun, ujarnya. dimas adityo
Sumber: Koran Tempo, 22 Februari 2005