Rp4 M untuk Pesawat Nazaruddin
M Nazaruddin positif kembali ke Tanah Air. Kemarin mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat sudah dalam perjalanan setelah dideportasi dari Kolombia.
Kepulangannya didampingi tim gabungan dari personel Polri, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),Kementerian Hukum dan HAM, serta Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam menjelaskan, tersangka kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan, itu diperkirakan tiba di Tanah Air hari ini.
Jika tidak ada aral,pesawat yang membawanya akan mendarat di Bandara Halim Perdanakusumah Jakarta. “Tinggal menunggu kedatangan saja dengan pesawat carteran, saya kira mendaratnya di Halim Perdanakusumah,”ujar Anton di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.
Berdasarkan informasi yang disampaikan Kedubes RI di Kolombia,biaya carter pesawat mencapai Rp4 miliar. Dengan siapa Nazaruddin dipulangkan ke Indonesia, Anton belum mendapatkan informasi, termasuk mengenai keberadaan istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni,dan beberapa orang yang kabarnya mendampingi dia di Bogota.
Kabar yang beredar pada saat ditangkap Nazaruddin tengah bersama M Nasir, sepupunya yang juga anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat. Dia mengaku tidak bisa menghubungi tim penjemput Nazaruddin yang dipimpin Direktur Tindak Pidana Tertentu Brigjen Anas Yusuf. ”Ini juga kita belum tahu,” ucap Anton.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap agar proses hukum dapat segera dijalani oleh Nazaruddin setelah yang bersangkutan tiba di Tanah Air. Menurut Presiden, proses hukum tersebut harus dilakukan dengan transparan dan akuntabel.
“Sudah terlalu lama rakyat dibingungkan dengan apa yang sesungguhnya terjadi. Oleh karena itu kita berharap hukumlah yang berbicara,”ujar Presiden saat membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Kepresidenan Jakarta.
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu kembali mengingatkan, keselamatan Nazaruddin menjadi prioritas yang harus dijaga mengingat banyak pihak yang tidak nyaman dengan kedatangannya. Permintaan Presiden untuk memperketat keselamatan Nazaruddin disampaikan untuk yang ketiga kalinya setelah yang bersangkutan ditangkap pada Senin lalu (8/8).
“Saya berpesan kepada Kapolri, jagalah keselamatan yang bersangkutan,safety sekali lagi. Pengadilan yang sejatilah yang akan memutuskan, bukan pengadilan-pengadilan lain dalam tanda kutip,”jelasnya. Sementara Menkopolhukkam Djoko Suyanto mengatakan aparat kepolisian akan turun sepenuhnya untuk menjaga keselamatan Nazaruddin. “Kepolisian saya kira akan all out untuk menyelamatkan, menjaga keselamatan yang bersangkutan,”tandasnya.
Ketua KPK Busyro Muqodas menegaskan pihaknya segera memproses Nazaruddin setibanya di Jakarta. Namun, dia mengaku belum mendapatkan informasi mengenai jadwal kepulangan Nazaruddin. Menurutnya, KPK juga tengah menunggu koordinasi dengan Polri dalam penanganan Nazaruddin setibanya di Tanah Air.
Terkait dengan keberadaan istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni, yang juga berstatus saksi dalam kasus dugaan korupsi di KPK, Busro mengaku belum tahu. KPK juga belum mengetahui informasi tentang tas hitam milik Nazaruddin. Apa isinya, Busyro juga tak tahu.“Tapi yang pasti tas itu milik kita,”tegas Busyro.
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng yang disebut Nazaruddin menerima aliran dana, meminta agar kasus di instansi yang dipimpinnya diusut tuntas agar jelas siapa yang salah dan benar. Dia bahkan menantang Nazaruddin untuk membuktikan siapa yang benar dalam kasus ini.”Kita lihat saja,”tegasnya.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan siap dipanggil untuk dimintai keterangan oleh KPK.”Saya belum mendapat undangan dari KPK. Namun jika saya diundang,dimintai keterangan, sepenuhnya saya siap memberi keterangan kepada Komite Etik KPK,”ujar Anas di Gedung Bursa Efek Indonesia,Jakarta,kemarin.
Tangkap Buron Lain
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap kesuksesan penangkapan M Nazaruddin berlanjut dengan penangkapan buron lain yang sampai saat ini masih berada di luar negeri. Presiden pun menginstruksikan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo untuk menemukan mereka dan membawanya kembali ke Tanah Air.
“Saya instruksikan kepada Kapolri dan pihak-pihak terkait, kepada jajaran pemerintah, untuk menemukan buronburon lain yang seolah-olah tidak bisa ditemukan. Dunia kita hanya satu dan tidak harus saya instruksikan untuk menemukan semuanya itu,” ujar Presiden.
Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo menandaskan pihaknya sudah sejak lama memburu buron yang lari ke luar negeri. Tindakan ini tak hanya dilakukan setelah ada arahan khusus dari Presiden SBY. ”Saya kira tidak sekarang saja. Itu sudah diburu. Hanya prosesnya kan panjang,” ujar Kapolri di Kantor Kepresidenan Jakarta kemarin.
Seperti diketahui, sejumlah buron belum berhasil ditangkap. Sebagian besar mereka adalah tersangka kasus korupsi. Di antaranya Nunun Nurbaitie, Anggoro Widjojo,AdelinLis, Edy Tanzil,Andrian Kiki Ariawan, Sjamsul Nursalim. Berdasarkan data red notice Interpol, terdapat 58 buron Pemerintah Indonesia di luar negeri. nurul huda/ krisiandi sacawisastra/rarasati syarief/radi saputro/juni
Sumber: Koran Sindo, 12 Agustus 2011