Saksi: Banyak Orang KPU Lakukan Pendekatan
Auditor BPK diminta bantuan agar laporan audit proporsional.
Ketua Tim Audit BPK Hasan Bisri mengakui bahwa banyak orang Komisi Pemilihan Umum yang melakukan pendekatan terhadap anak buahnya. Hampir semua tim melaporkan adanya pendekatan dari KPU, tidak hanya kepada Khairiansyah Salman, kata Hasan dalam persidangan kasus penyuapan dengan terdakwa anggota KPU Mulyana W. Kusumah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, kemarin.
Hasan mengatakan, pendekatan dilakukan agar laporan audit investigasi dalam pengadaan barang dan jasa di lembaga penyelenggara pemilihan umum itu dibuat proporsional. Intinya tim auditor diminta bantuan dengan diberi sesuatu agar bebas KKN, ujarnya dalam sidang yang dipimpin Mansyurdin.
Menurut Hasan, BPK melakukan audit investigasi setelah menemukan banyak penyimpangan dalam pengadaan barang dan jasa di KPU. Ia mengungkapkan temuan adanya aliran dana dari salah satu perusahaan rekanan ke KPU. Selaku atasan Khairiansyah, Hasan mengaku pernah diberitahu tentang adanya upaya suap yang dilakukan Mulyana. Hasan menyatakan, Khariansyah pernah melaporkan adanya pertemuan dengan Mulyana, Pelaksana Harian Sekretaris KPU Sussongko Suhardjo, dan stafnya Mubari di Restoran Miyama Hotel Borobudur, Jakarta.
Khairiansyah SMS ke saya tentang pertemuan itu lalu saya bilang hati-hati, ujarnya. Bawahannya itu, menurut Hasan, melaporkan adanya uang suap dari Mulyana Rp 149,8 juta dan termasuk penangkapan anggota KPU itu.
Persidangan juga menghadirkan dua penyidik KPK yang melakukan penangkapan terhadap Mulyana sebagai saksi. Ronny Samtana dan Arif Andi Harsa, kedua saksi itu mengatakan bahwa KPK melakukan penyelidikan setelah mendapat laporan dari Khairiansyah Salman. Tapi kami tidak tahu siapa awalnya pihak KPU itu, kata Ronny. Mereka kemudian menangkap basah Mulyana di kamar 609 Hotel Ibis, Jakarta, pada 8 April. EDY CAN | RISKA HANDAYANI
Sumber: Koran Tempo, 2 Agustus 2005