Satgas Anggap Tudingan Gayus Serangan Balik
"Itu mengaburkan masalah mafia pajak dan peradilan yang dia lakukan."
Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum menyatakan berbagai tuduhan yang disampaikan terpidana Gayus H. Tambunan merupakan serangan balik terhadap lembaga yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. "Tapi kami tidak akan gentar. Akan kami lawan," kata anggota Satgas, Mas Achmad Santosa, di kantornya kemarin.
Seusai sidang vonis atas dirinya kemarin, Gayus melontarkan kekecewaannya terhadap Satgas. Dia menuduh Satgas merekayasa kasusnya. Selain Achmad, yang menjadi sasaran tembak Gayus adalah Sekretaris Satgas, Denny Indrayana, dan anggota Satgas, Yunus Husein.
Gayus mengatakan, awalnya terpidana kasus pajak ini berkomitmen membantu Satgas membongkar mafia hukum dan mafia pajak. Tapi, menurut dia, pernyataan dan perilaku anggota Satgas belakangan malah memperkeruh suasana.
Ada delapan tuduhan yang dibacakan Gayus di depan wartawan. Denny paling banyak ia sebut. "Mereka justru menyudutkan seolah-olah saya ini penjahat nomor satu," kata Gayus, bekas pegawai pajak golongan III-A dengan harta lebih dari Rp 100 miliar itu.
Satgas kemarin sore menggelar jumpa pers untuk merespons tuduhan Gayus. "Kami membantah keras tuduhan yang tidak berdasarkan fakta," kata Achmad. "Itu mengaburkan masalah mafia pajak dan peradilan yang dia lakukan."
Achmad menyatakan Satgas tak menyuruh Gayus pergi Singapura seperti yang dituduhkan terpidana. "Satgas tidak tahu-menahu Gayus akan melarikan diri ke Singapura," kata Achmad.
Bukti Satgas tidak menyuruh Gayus ke Singapura, ujar Achmad, ada dalam rekaman percakapan BlackBerry Messenger antara Denny dan Gayus. Dalam salinan percakapan pada 29 Maret tahun lalu itu, Denny beberapa kali menanyakan tempat keberadaan Gayus dan siap menjemputnya di mana pun. "Bagaimana mungkin saya katakan akan jemput dia di mana pun kalau saya tahu dia di mana," ujar Denny menguatkan.
Achmad pun menepis tuduhan Gayus bahwa Satgas-lah yang menyatakan uang Rp 50 miliar di kotak depositnya berasal dari Grup Bakrie. Menurut Achmad, justru Gayus dan kuasa hukumnyalah yang dalam berbagai kesempatan menyebutkan asal uang itu dari ketiga perusahaan tersebut, termasuk di pengadilan.
Satgas juga membantah tuduhan Gayus soal keterlibatan agen Central Intelligence Agency (CIA) dalam pemalsuan paspor yang ia pakai keluyuran ke luar negeri. Menurut Gayus, peran agen Amerika bernama John Grice itu direstui seorang anggota Satgas. "Satgas sama sekali tidak tahu-menahu informasi tersebut," kata Achmad. "Gayus harus buktikan kebenaran informasi itu." RIRIN AGUSTIA | ISMA SAVITRI
Sumber: Koran Tempo, 20 Januari 2011