SBY Berjanji Sejahterakan Rakyat dan Berantas Korupsi

KETIKA menyampaikan pidato sete­lah pelantikannya kemarin di ruang si­dang paripurna MPR, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menga­wali dengan menyampaikan rasa terima kasih kepada pendampingnya dalam periode sebelum­nya, Jusuf Kalla (JK), dan para menteri yang telah memban­tu. SBY mengata­kan, JK telah memberi bangsa dan negara pengabdian yang mem­banggakan. ''Pe­ngabdiannya akan ter­catat abadi dalam sejarah perjalanan bangsa,'' katanya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia, me­nurut SBY, adalah prestasi yang mem­banggakan. Menurut dia, peran In­donesia di dunia internasional semakin kuat. Indonesia sendiri disebut remarkable Indonesia karena kemampuannya ber­tahan dalam krisis global. ''Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi no­mor tiga di dunia,'' katanya.

Meski demikian, SBY berharap agar In­donesia mewaspadai resesi yang masih ber­langsung di dunia luar. Sebab, perda­gangan dan investasi belum sepenuhnya pulih seperti sedia kala.

Sementara harga minyak dan komiditas yang lain masih fluktua­tif dan bisa mengancam stabilitas ekonomi Indonesia. ''Karena itu, meskipun tanda-tanda pemulihan ekonomi mulai tampak, kita tetap harus memperkuat ekonomi sambil meminimalisir akibat dan krisis dunia,'' katanya.

SBY mengingatkan, kemampuan Indonesia bertahan dari resesi global adalah prestasi tersendiri. Namun, biasanya, kata SBY, prestasi selalu diikuti tantangan baru. Tapi, SBY percaya bahwa se­mua tantangan itu, meski belum tahu akan seperti apa, bisa diatasi dan ditangani bersama-sama.

Stabilitas politik juga menjadi modal penting Indonesia. Tahun ini, kata SBY, rakyat telah menentukan pilihannya dalam pemilu yang berlangsung damai dan demokratis. ''Ini adalah yang ketiga kita mampu menggelar pemilihan umum yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,'' katanya.

Soal menang atau kalah, kata SBY, adalah hal biasa. Dalam de­mokrasi, semua orang adalah pemenang. ''Kalau demokrasi menang, rakyat menang dan Indonesia menang,'' katanya.

Secara khusus, SBY menyampaikan rasa hormatnya kepada pa­ra rival dalam pilpres. ''Saya ingin menyampaikan rasa hormat kepada Ibu Megawati Soekarnoputri, Bapak Prabowo Subianto, Bapak Jusuf Kalla, dan Bapak Wiranto atas partisipasi aktif dan kegigihan beliau dalam pemilu,'' kata SBY.

SBY mengajak semua kompo­nen bangsa untuk bersatu kembali membangun bangsa. ''Dengan semangat baru dan kebersamaan, mari kita menghadapi lima tahun ke depan dengan optimisme dan percaya diri,'' tuturnya.

Dalam mengemban mandat rakyat untuk lima tahun ke depan, SBY sudah mempersiapkan program untuk seratus hari pertama, satu tahun, dan lima tahun. Esensi dari program lima tahun itu, kata dia, adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperkuat demokrasi, dan keadilan.

SBY juga menyatakan komitmennya terhadap sistem demokrasi. Menurut dia, Indonesia sedang membangun demokrasi yang beradab. Yakni, demokrasi yang mem­berikan ruang kebebasan hak politik untuk rakyat tanpa mengesampingkan stabilitas.

SBY juga berjanji akan terus menyejahterakan rakyat dan memberantas korupsi. ''Ke depan dengan semangat Indonesia kita bisa menjaga ekonomi Indonsia de­ngan good governance, pemberan­tasan korupsi, dan pengurangan kemiskinan untuk meningkatkan kesejahteraan,'' katanya.

Mengenai hubungan dengan du­nia internasional, Indonesia akan tetap mengusung asas bebas dan aktif. Tidak menjadi musuh dari negara mana pun atau menjadikan negara lain sebagai musuh.(aga/kum)

Sumber: Jawa Pos, 21 oktober 2009

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan