SBY Perintahkan Tim Sukses Klarifikasi ke ICW dan Publik [30/06/04]
uduhan melakukan money politics yang dilancarkan ICW benar-benar membuat pasangan capres-cawapres SBY-Kalla dibuat sibuk. Setelah tim sukses dan Jusuf Kalla memberikan klarifikasi, kini giliran SBY yang berbicara untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
SBY, dalam jumpa pers di Hotel Hyatt, Jl. Aceh, Bandung, Rabu (30/6/2004), juga perintahkan ke tim suksesnya agar mengklarifikasikan ke ICW dan kepada publik agar tidak membingungkan. Menurut SBY, ia mendengar berita itu tadi malam dan langsung mengecek ke Jusuf Kalla yang lebih banyak mengelola tentang dana kampanye dan administrasi kampanye.
Diberikan penjelasan bahwa ada penafsiran antara tim kampanye dan ICW. Saya tidak yakin tapi harus ada kejelasan, dan ini penting agar publik tidak memiliki tafsiran yang keliru, katanya dalam jumpa pers yang digelar usai menghadiri kampanye terbuka di Lapangan Gazebo, Bandung.
Menurut SBY, mengutip penjelasan Kalla, memang ada sejumlah dana yang dikeluarkan sebelum kampanye bagi Sulawesi Tengah yang jumlahnya sekitar Rp 300 juta. Dan itu betul-betul bantuan beliau secara pribadi sebagai pengusaha di Sulawesi Selatan yang diberikan kepada organisasi untuk kegiatan organisasi. Jadi tidak ada kaitannya dengan kampanye yang tengah berlangsung.
Kemudian yang satu lagi sisanya adalah bantuan dari Jusuf Kalla di Padang. Ini juga atas permintaan di situ dan konon sudah dikomunikasi ke KPU dan tidak termasuk bloking vote. Karena ada permintaan untuk meringankan penderitaan akibat kebakaran di sana.
Sodaqoh dan Infaq
Ketua tim sukses pusat SBY-Kalla, Lutfi Hamid, menjelaskan bahwa yang terjadi adalah sodaqoh dan infaq sebelum masa kampanye. Jumlahnya sekitar Rp 300 juta di Sulawesi Tengah, Rp 50 juta di Padang untuk membenarkan sekolah milik warga yang terbakar.
Jadi rekan-rekan, tidak mungkin UU melarang ibadah. Dan beliau saat itu telah berhenti jadi menteri dan menyumbang sebagai saudagar dari Bugis, katanya.
Ketika ditanya tentang kasus-kasus dugaan money politics lainnnya yang dilansir ICW, yang jumlah seluruhnya 10 kasu, Lutfi menegaskan bahwa itu tidak benar. Semuanya tidak benar. Tidak ada money politics selama masa kampanye berlangsung.(gtp)
Reporter: Ahmad Fikri
Sumber: Detik com, 30 Juni 2004
Lokasi teks: http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index....